Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

KACANG PANJANG (SOUTHERN PEA)

Vigna unguiculata (L. ) Walp. ssp. Unguiculata.
<span><b>KACANG-PANJANG-(SOUTHERN-PEA)</b></span>
SINONIM:

Dolichos biflorus L. ,
Dolichos catjang Burm. f. ,
Dolichos catjang L. ,
Dolichos hastifolius Schnizl. ,
Dolichos lubia Forssk. ,
Dolichos melanophtalmus DC. ,
Dolichos melanophthalamus DC. ,
Dolichos monachalis Brot. ,
Dolichos obliquifolius Schnizl. ,
Dolichos sinensis L. ,
Dolichos sphaerospermus (L. ) DC. ,
Dolichos tranquebaricus Jacq. ,
Dolichos unguiculata L. ,

Dolichos unguiculatus L. ,
Liebrechtsia scabra De Wild. ,
Phaseolus sphaerospermus L. ,
Phaseolus unguiculatus (L. ) Piper,
Vigna brachycalyx Baker f. ,
Vigna catjang (Burm. f. ) Walp. ,
Vigna catjang Savi,
Vigna catjiang (Burm. f. ) Walp. ,
Vigna scabra (De Wild. ) T. Durand & H. Durand,
Vigna scabrida Burtt Davy,
Vigna sinensis (L. ) Savi ex Hausskn. ,
Vigna sinensis (L. ) Savi ex Hassk.

NAMA DAERAH:

Kacang panjang (Jawa)

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Rosidae

Ordo

:

Fabales

Famili

:

Fabaceae

Genus

:

Vigna Savi

Spesies

:

Vigna unguiculata (L. ) Walp.

DESKRIPSI:

Habitus semak, menjalar, semusim, tinggi ± 2,5m. Batang tegak, silindris, lunak, permukaan licin, hijau. Daun majemuk, lonjong, berseling, panjang 6-8cm, lebar 3-4,5 cm, tepi rata, pangkal membulat, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai silindris, panjang ±4cm, hijau. Bunga majemuk, di ketiak daun, tangkai silindris, panjang ± 12cm, hijau keputih-putihan, mahkota bentuk kupu-kupu, putih keunguan, benang sari bertangkai, panjang ± 2cm, putih, kepala sari kuning, putik bertangkai, kuning, panjang ± 1cm, ungu. Buah polong, panjang 15-25cm, hijau. Biji lonjong, pipih, coklat muda. Akar tunggang, coklat muda.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Akar, daun, biji.

KONSTITUEN:

Biji: Potasium, asam-glutamat, asam-aspartat, verbaskos, stasios, arginine, lisin, fosfor, sukrosa. Tunas: Serat, potasium, kalsium, asam-alfa-linolenat, magnesium, asam-linolenat, asam-palmitat, mufa, asamoleat. Kulit pohon: Koumestrol. Kecambah: Daidzein. Difusat daun: Medikarpin.

INDIKASI:

Adenopati, Anus, Astringent, Cacar, Campak, Diare, Disentri, Disuria, Diuretik, Empedu, Fistula, Ginjal, Kehausan, Kusta, Lambung, Liver, Luka, Luka bakar, Mual, Nafas, Neuralgia, Nutritif, Penyakit kuning, Pneumonia, Poliuria, Prolapse, Radang selaput dada, Ruminansia, Sianogenetik, Tonik, Tumor. Ruminansia adalah penyakit menular terutama sapi, disebabkan oleh paramyxo virus yang ditandai dengan demam, disentri, dan pembengkakan selaput lendir

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Polong muda digunakan sebagai sayuran yang dimasak, kebanyakan dikombinasikan dengan nasi sebagai hidangan utama. Ada banyak metoda memasak kacang panjang ini dengan berbagai rempah-rempah. Kacang panjang merupakan salahsatu bahan penting untuk membuat banyak sup. Di Indonesia polong muda segar sangat populer dikonsumsi untuk lalab. Biji matang kering dapat dikonsumsi sebagai kacang-kacangan diperbandingkan dengan kacang tunggak tetapi tidak biasa. Mengonsumsi tunas dan daun muda sebagai sayuran populer di Indonesia dan di tempat lain. Prospek kacang panjang akan tetap menjadi salah satu sayur-mayur yang terkemuka di Asia Tenggara. Persebaran kacang ini mungkin akan meluas ke area tropis lain. Suatu kemungkinan bahwa tipe yang berpolong pendek kaku atau yang biasa disebut ` semak sitao menjadi lebih penting karenapenanganannya yang lebih mudah. Perhatian lebih harus dilakukan terhadp mengendalian penyakit dan hama tanpa bantuan bahan-kimia. Penggunaan sehari-hari dapat digunakan untuk:

  • Biji Vigna unguiculata yang masak dengan Terminalia sericea sebagai sup melawan schistosomiasis.

  • Berbagai bagian tanaman kacang tunggak (akar, daun, dan biji) digunakan untuk berbagai penyakit medis termasuk nyeri haid, epilepsi, sakit kepala, sembelit, nyeri dada dan bilharzia (Schistosomiasis/ bilharziasis, demam siput, dan demam Katayama : Anemia kronis dan infeksi organ yang disebabkan oleh cacing parasit jenis Schistosoma yang ditularkan melalui bekicot sungai yang terkontaminasi dengan kotoran).

  • Digunakan untuk menghambat sel sabit, pengobatan penyakit sel sabit dan manifestasi lainnya.

  • Peluruh air seni. Dipakai ± 50 g daun segar Vigna sinensis, dicuci,direbus dengan 2 gelas air selama 30 menit, setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum dua kali sama banyak pagi dan sore.

DOSIS HARIAN:

Belum kami ketahui, namun untuk acuan dapat gunakan pada penggunaan tradisional.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Belum diketahui. "Bahaya dan / efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat"

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  4. Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com

TAUTAN GAMBAR:
  1. Vaughan, J. G. , 2009, The New Oxford book of Food Plants, Oxford University Press, New York, hal. 52.