Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

JOMBANG (DANDELION)

Taraxacum officinale G. H. Weber ex Wigger f.
<span><b>JOMBANG-(DANDELION)</b></span>
SINONIM:

Taraxacum campylodes G. E. Haglund
Leontodon taraxacum L.

Taraxacum dens-leonis Desf.
Taraxacum vulgare Schrank.

NAMA DAERAH:

Taraksakum (Jawa)

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Asteridae

Ordo

:

Asterales

Famili

:

Asteraceae

Genus

:

Taraxacum

Spesies

:

Taraxacum officinale G. H. Weber

DESKRIPSI:

Habitus semak, berumpun, tinggi 40-50 cm. Batang semu tidak berbatang. Daun tunggal, duduk daun membentuk roset akar, lonjong, tepi berlekuk, ujung runcing, panjang 6-40 cm, lebar 2-6 cm, pangkal berpelepah, putih, pertulangan menyirip, hijau. Bunga majemuk, berumpun, bertangkai, panjang 30 cm, berbulu jarang, berlubang, beralur, daun pelindung tersusun seperti sisik, bentuk bongkol, mahkota bentuk cakram, pangkal berambut lebat, hijau muda. Buah bentuk tabung, putih. Biji padi, pipih memanjang, berusuk, berambut halus seperti beludru, kunmg. Akar tunggang, kuning kecoklatan.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Seluruh tanaman dan rimpang, segar atau dikeringkan.

KONSTITUEN:

Akar: Inulin, pektin, serat, musilago, potassium. Daun: Serat, kalsium, potasium, klorin, asam-askorbat. Bunga: Lesitin, aeskuletin, arnidiol, beta-amirin, betakaroten. Tanaman: Kalsium, belerang, mangan, aneurin, asam-kafeat. Polen atau spora: Asam-kaproat, sikloartenol, asam-laurat, asam-linoleat, asam-miristat. Lateks eksudat: Gliserol, inositol, taraksterol.

INDIKASI:

Abses, Adenopati, Alaktea, Anemia, Anoreksia, Bakteria, Batu empedu, Batu ginjal, Batu kandung kemih, Batu kerikil di ginjal atau kandung kemih, Batuk, Bengkak, Bisul, Demam, Diabetes, Disentri, Diskinesia, Dispepsia, Dropsi, Eksim, Flu, Gatal, Gigitan ular, Gout hati, Hiperglikemia, Hipokondria, Infeksi, Inflamasi, Jantung, Mulas, Kandida, Karies, Kanker bowel, Kanker hati, Kanker kandung kemih, Kanker limpa, Kanker payudara, Kanker, Kecanduaan alkohol, Kegemukan, Kolesistosis, Kolik, Kongesti, Konstipasi, Kram, Kutil, Luka, Mastosis, Memar, Mukosis, Muntah, Nyeri abdomen, Nyeri haid, Nyeri punggung, Nyeri samping, Nyeri Oliguria, Osteoporosis, Penyakit bronkus paru, Penyakit ginjal, Penyakit hati, Penyakit infeksi ragi, Penyakit jantung, Penyakit kandung kemih, Penyakit konjungtiva, Penyakit kulit, Penyakit kuning, Penyakit lambung, Penyakit limpa, Penyakit paru, Penyakit pernafasan, Penyakit saraf, Pneumonia, Radang selaput lendir hidung dan tenggorokan, Rematik, Retensi cairan, Sakit gigi, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Sindrom prahaid, Sirosis, Spot, TBC kelenjar, Tekanan darah tinggi, Tuberkulosis, Tumor, Ulkus, Infeksi kandung kemih, Wasir. Diskinesia: Penurunan kemampuan untuk mengontrol gerakan, ditandai dengan gerakan spasmodik atau berulang atau kurangnya koordinasi. Mastosis: Benjolan pada salah satu atau kedua payudara Spot: Noda pada daun atau hewan

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Penggunaan sehari-hari rimpang herba jombang digunakan untuk pengobatan: radang tenggorokan, radang mata merah (konjungtivitis), radang akut usus buntu (akut apendisitis), radang panggul, radang hati (hepatitis), radang kandung empedu (kolesistitis), serta radang dan abses payudara,infeksi dan batu saluran kencing, gondongan (parotitis), diare, disentri, sakit maag (gastritis), tidak nafsu makan, kencing manis (diabetes mellitus), tekanan darah tinggi (hipertensi), kurang darah (anemia),kaki bengkak karena timbunan cairan, keputihan (leukore),produksi air susu ibu (ASI) sedikit,bisul, koreng, borok yang dalam, gigitan ular, selulit, pembesaran prostat, meningkatkan pembuangan asam urat, bintik- bintik noda pada wajah (freckles), tumor pada sistem pencernaan (esofagus, lambung, usus, hati, dan pankreas), kanker (payudara, paru-paru, leher rahim/servik, dan gusi), serta leukemia granulositik kronik. Akar digunakan untuk pengobatan: hepatitis, sakit kuning (jaundice), infeksi kandung empedu, mencegah timbulnya batu empedu, memperbanyak ASI, buang air besar tidak lancar (sembelit), penyakit kulit, seperti jerawat, eksim, psoriasis, rematik termasuk osteoarthritis dan gout.

  • Radang/abses payudara. Tanaman segar dicuci, godok dengan 3 gelas jadi 1. Saring, minum, sehari 1-2 kali. Untuk luarnya, tanaman segar dicuci bersih, giling halus, tempelkan ke tempat yang sakit.
  • Radang kandung empedu. Tanaman segar 30 g digodok, minum.
  • Bisul. Tanaman segar dicuci, ditumbuk sampai halus, peras, tempelkan pada bisul, dibalut. Air perasannya dicampur arak, minum untuk mengeluarkan keringat.
  • Luka bakar dan tersiram air panas. Akar segar ditumbuk, peras, airnya untuk mengoles yang luka.
  • Sakit maag kronis. Tanaman segar 15 g dicuci bersih lalu digodok. Dibagi untuk 3 kali minum, sesudah makan.
  • Tumor pada sistem pencernaaan (esofagus , lambung, usus, hati, pankreas)
  • Kanker payudara, paru-paru, servik uteri dan gusi. Tanaman 20 - 60 g , digodok atau ditumbuk, air perasannya diminum, (bisa dicampuri).
  • Memperbanyak ASI dan memperbaiki pencernakan. Akar/rimpang segar 30 g dipotong kecil-kecil, direbus dengan 2 gelas air selama 15 menit, dinginkan, diperas dan disaring. Minum sehari dua kali, sama banyak, pagi dan sore.
DOSIS HARIAN:

4–10 g daun kering sebagai minuman teh 3 ×/hari, 4–10 mL ekstra cair daun, 1– 2 sendok teh akar/ cangkair pagi dan sore, 0,5–1 g serbuk akar, 3–4 g serbuk akar, 1–3 sendok teh akar kering/cangkir, 0,25–0,5 cangkir akar segar, 6–12 g akar kering, 3–5 g akar kering 3 ×/hari, 2–8 g akar kering sebagai minuman teh 3 ×/hari, 1 sendok makan jus jombang pagi & sore, 4–10 mL jus jombang, 2– 8 mL cairan ekstrak, 3 (510mg) kapsul 3 ×/hari.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

"Bahaya dan / efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat". Dalam sebuah penelitian terhadap hewan percobaan, pemberian ekstrak seluruh tanaman jombang bersamaan dengan ciprofloxacin dapat menyebabkan penurunan penyerapan obat. Karena kandungan mineral yang tinggi dari herbal jombang. Ciprofloxacin tidak boleh digunakan sebelum dua jam saat mengkonsumsi herbal jombang dan termasuk tehnya.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  4. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  5. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Category: Taraxacum officinale, https://commons.wikimedia.org