Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

JINTAN PUTIH (CUMIN)

Cuminum cyminum L.
<span><b>JINTAN-PUTIH-(CUMIN)-</b></span>
SINONIM:

Cuminum odorum Salisb.
Cuminia cyminum J. F. Gmel.
Cuminum aegyptiacum Mérat ex DC.
Cuminum hispanicum Mérat ex DC.

Cuminum odorum Salisb.
Cuminum sativum J. Sm.
Cyminon longe involucellatum St. -Lag.

NAMA DAERAH:

Jintan putih (Indonesia), Jinten putih (Jawa), Ginten (Bali); Jinten Bodas (Sunda), Jhinten pote (Madura); Jeura engkut, Jeura puti (Aceh), Jinten pute (Bugis).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Rosidae

Ordo

:

Apiales

Famili

:

Apiaceae

Genus

:

Cuminum

Spesies

:

Cuminum cyminum L.

DESKRIPSI:

Jintan putih cuminum cyminum L. dalam kehidupan sehari-hari sering digunakan untuk memasak. Disamping itu, biji jintan putih juga digunakan sebagai pelengkap ramuan obat-obatan tradisional. Biji jintan putih memiliki aroma yang harum dan menarik. Jintan putih dapat tumbuh dengan baik di daerah yang beriklim sejuk, seperti misalnya di daerah India Utara dekat kaki pegunungan Himalaya. Di Indonesia meskipun dapat tumbuh, tetapi pada umumnya kurang baik. Jintan putih mempunyai batang kayu dan daunnya bersusun melingkar dan bertumpuk. Daun jintan putih mempunyai pelepah daun seperti ranting-ranting kecil. Bentukdaun jintan putih tidak berwujud lembaran, tetapi lebih mirip benang-benang kaku dan pendek. Warna dominan tumbuhan ini hijau dan bunganya berukuran kecil berwarna kuning tua ditopang oleh tangkai yang agak panjang.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Biji

KONSTITUEN:

Minyak esensial biji: Kuminaldehida, gamma-terpinen, beta-pinen, p-simen, alfaterpinen. Biji: Asam-oleat, serat, potasium, kuminaldehida, kalsium. Buah: Serat, potasium, kuminaldehida, kalsium, p-simen. Minyak esensial: Kuminaldehida, gamma-terpinen, p-simen. Kultur jaringan: Asam-askorbat.

INDIKASI:

Adenopati, Anoreksia, Asma, Bakteria, Batu, Batuk, Kram, Bengkak, Bisul, Kanker, Cacingan, Cegukan, Demam, Diare, Disentri, Dispepsia, Disuria, Diuretik, Epitaksis, Flu, Gigitan hewan, Gigitan ular, Hematochezia, Hemoptisis, Herpes pada jari tangan, Impotensi, Indurasi, Infeksi jamu, Infeksi, Inflamas,i Jamur, Kanker abdomen, Kanker hati, Kanker lambung, Kanker limpa, Kanker pankreas, Kanker rahim, Kanker telinga, Kanker tenggorokan, Kanker testes, Kanker usus besar, Kanker uvula, Kolik, Kongesti, Konstipasi, Kornea opasitas, Kusta, Kutil, Kutil genitalis, Kutil pada kaki, Leukemia, Leukoderma (Vitiligo), Luka, Mastosis (Benjolan pada salah satu atau kedua payudara), Mata bintitan, Menggigil, Nifas, Rematik, Nyeri abdomen, Nyeri, Palpitasi, Oftalmia, Parotitis, Penyakit buah testis, Penyakit hati, Penyakit jantung, Penyakit kelamin, Penyakit konjungtiva, Penyakit kulit, Penyakit lambung, Penyakit limpa, Penyakit rahim, Penyakit usus, Pingsan, Retensi cairan, Sakit kepala, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Sengatan, kalajengking, Skabies, Sklerosis, Spasme, Splenomegali, Takikardia, Tuberkulosis, Tumor, Ulkus.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Dalam pengobatan tradisional, Jintan putih digunakan sebagai obat karminatif untuk gangguan lambung, diare dan kolik. Jintan putih memiliki efek estrogenik yang dapat meningkatan berat rahim, jumlah protein di endometrium dan peningkatan alkali fosfat.

  • Orang Aljazair menggunakan jintan putih untuk kolik dan dispepsia dan dicampur dengan mentega untuk batuk dan pilek.

  • Di Amerika, Afrika dan India obat tersebut digunakan sebagai obat abortif dan emenagoga.

  • Di Indonesia, jintan putih digunakan pada kasus diare berdarah dan sakit kepala (pasta dioleskan ke dahi) dan secara per oral untuk penyakit rematik.

  • Pengobatan India: Di India, Jintan putih digunakan sebagai abortifasien, untuk batu ginjal dan kandung kemih, diare kronis, kusta dan penyakit mata.

  • Bangsa Asiria kuno menggunakan jintan putih dengan bawang putih untuk sembelit dan masuk angin.

  • Orang Arab menggunakan minyak jintan putih sebagai afrodisiak, dicampur dengan madu dan pimento, dikonsumsi 3sdm / hari dan meminum rebusan jeruk nipis yang jatuh diatas tanah dicampur biji jintan putih untuk kolik.

  • Orang Arab mencampur serbuk biji dengan cuka dioleskan dihidung untuk menghentikan pendarahan.

  • Orang India Amerika merokok biji dibungkus dengan ghee di pipa untuk cegukan, menggunakan biji dengan air jeruk nipis untuk wanita hamil yang mengalami mual pada empedu dan menggunakan 10-30 butir biji untuk diare, dispepsia, Gonoreadan suara serak.

  • Pengobatan Ayurvedia menganggap buah sebagai afrodisiak, obat cacing, dan aleksifarmik, menggunakannya untuk sendawa, penyakit kandung empedu, disentri, penyakit mata, demam, kusta, leukoderma, sengatan kalajengking dan tumor.

  • Orang Ethiopia menerapkan daun yang ditumbuk untuk gangguan kulit.

  • Orang Iran menganggap biji sebagai analgesik untuk nyeri setelah melahirkan.

  • Irak dan Iran menggunakannya sebagai karminatif.

  • Orang Libanon menggunakan minyak biji dengan atau tanpa air bunga jeruk, untuk kram, sinkop dan takikardia.

  • Orang Afrika utara membuat tapal dari biji ditempelkan pada tengkuk leher untuk mengobati gondok.

  • Orang Peru menganggap teh biji sebagai karminatif untuk dispepsia dan bayi dengan kolik.

  • Orang Unani menggunakan buah untuk asma, bisul, kekeruhan kornea, epistaksis, Gonorea, hemoptisis, cegukan, peradangan, kudis, splenomegali, bintil pada mata, dan bisul, dan bersifat aborsi, astringent, karminatif, emenagoga, dan vulnerari.

  • Orang Yaman menggunakan biji sebagai afrodisiak dan sediaan untuk uterokontraktan.

  • Di Mesir kuno Rempah dan obat herbal yang sangat terkenal yang digunakan untuk penyakit sistim pencernaan, untuk kondisi dada dan batuk, sebagai obat penghilang rasa sakitdan untuk mengobati pengeroposan gigi busuk. Sejak abad Pertengahan sering digunakan dalam pengobatan kontemporer herbal di Mesir.

  • Sakit Jantung. 1 sendok teh biji jintan putih, 1 siung bawang merah, 7 pasang biji kemukus, 6 lembar daun sirih. Semua bahan tersebut ditumbuk bersama sampai halus, kemudia ditambah 4 sendok makan air masak dan diperas serta disaring. Diminum pagi dan sore. secara teratur.

  • Haid tidak lancar. 1 sendok teh biji jintan putih, 2 biji cengkeh kering, ½ potong biji pala, 1 rimpang kunyit, 1 buah kapulaga, 1 potong gula aren, 1 sendok makan gula pasir, 2 lembar daun srigading. Semua bahan tersebut direbus dengan 2 ½ gelas air sampai mendidih, kemudian di saring. Diminum lima hari sebelum tanggal haid.

  • Jamu Putri. 1 sendok teh biji jintan putih, 1 rimpang kunyit, 1 genggam bunga delima. Semua bahan tersebut ditumbuk sampai halus kemudian disedu dengan 1 gelas air dan disaring. Diminum seperti biasa.

  • Sulit Tidur. 1 sendok teh biji jintan putih, 3 potong kangkung sayur, 2 lembar daun pegagan ¼ sendok makan ketumbar. Semua bahan tersebut direbus bersama dengan 2gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas, kemudian disaring. Diminum menjelang tidur.

DOSIS HARIAN:

300–600 mg, 0. 06–0. 2 mL, 5–10 buah

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

"Bahaya dan / efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yangtepat". Terdapat aktifitas mutagenik oksidatif yang sangat lemah. Orang Spanyol secara umum sangat berhati-hati terhadap minyak esensial. Tidak digunakan untuk wanita hamil atau menyusui. Tidak digunakan untuk anak-anak berusia kurang dari 6 tahun. Tidak untuk pasien dengan penyakit crohn, epilepsi, gastritis, hepatosis, Sindrom iritasi usus besar, penyakit saraf , parkinson, dan ulkus peptikum. Untuk setiap ramuan herbal: "Jangan meresepkan tingtur beralkohol untuk memulihkan pecandu alkohol".

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

TAUTAN GAMBAR:
  1. Category: Cuminum cyminum, https://commons.wikimedia.org