IPEKAK (IPECAC)
Cephaelis ipecacuanha (Brot. ) Tussac
SINONIM:
Callicocca ipecacuanha Brot.
Psychotria ipecacuanha (Brot. ) Stokes
Psychotria ipecacuanha (Brot. ) Standl
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Asteridae
|
Ordo
|
:
|
Rubiales
|
Famili
|
:
|
Rubiaceae
|
Genus
|
:
|
Cephaelis Sw.
|
Spesies
|
:
|
Cephaelis ipecacuanha (Brot. ) Tussac
|
DESKRIPSI:
Carapichea ipecacuanha adalah spesies tanaman berbunga keluarga (famili) Rubiaceae. Tanaman iini berasal dari Kosta Rika, Nikaragua, Panama, Kolombia, dan Brasil. Akarnya digunakan untuk membuat sirup ipekak, sebuah cairan emetik yang kuat. Akar ipecacuanha telah digunakan dalam sediaan obat sirup.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Akar tanaman yang berumur 3-4 tahun dan dikeringkan di bawah sinar matahari dan rimpang.
KONSTITUEN:
Tanaman: Asam-askorbat, asam-kelidonat, kolin, asam-sitrat, asam-malat. Akar: Kriptonin, psikotrin.
INDIKASI:
Abses, Amuba Anoreksia, Asma, Batuk, Batuk rejan, Beracun, Bilharziasis, Bronkosi,s Cacing, Guinea, Cacingan, Demam, Diare, Disentri, Flu, Gonorrhea, Kecanduan alkohol, Kelemahan kantong empedu, Kram, Kroup, Leukoderma (Vitiligo), Luka tenggorokan, Luka, Mual saat hamil muda, Mual, Mukososis, Nyeri, Penyakit hati, Penyakit lambung, Penyakit paru, Penyakit paru, Penyakit usus, Peradangan, Perdarahan, Piorea (Periodontitis), Sembelit, Wasir. Bilharziasis/ Schistosomiasis demam siput dan demam Katayama: Anemia kronis dan infeksi organ yang disebabkan oleh cacing parasit jenis Schistosoma yang ditularkan melalui bekicot sungai yang terkontaminasi dengan kotoran. Kroup (Radang laring dan trakea pada anak anak berhubungan dengan infeksi dan menyebabkan kesulitan bernafas)
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Ipeka mengandung ekspektoran dan sediaan sekretorik yang digunakan untuk disentri amuba, pengobatan bronkial dan sebagai emetik dalam kasus-kasus keracunan. Sebagai ekspektoran, menenangkan dan membantu mengeluarkan dahak kental. Dan dalam pengobatan kroup bronkitis pada anak-anak.
- Orang Bolivia di sekitar Beni memberikan dosis kecil rebusan (dekokta) akar untuk gangguan gastrointestinal pada hewan herbivore dan kuda dengan pneumonia.
- Orang Bolivia di sekitar Santa Cruz menggunakannya sebagai antidisenterik, emetic dan ekspektoran. Orang Bolivia menggunakan rebusan akar secara per oral untuk menghentikan pendarahan.
- Orang Brasil menganggap akar sebagai antidisenterik, diaforis, emetic dan ekspektoran.
- Orang Kolombia mengunyah akar sebagai amebisida dan obat nyamuk.
- Orang Nikaragua menggunakan rebusan akar secara per oral untuk dermatosis, diare, demam, ruam, masalah pernafasan, luka dan sebagai
emetik. - Ipekak berasal dari Brasil menyebar ke berbagai negara termasuk ke pulau
- Jawa. Akar yang dikeringkan digunakan sebagai agen disentri.
- Kandungan emetin, pada ipecacuanha (Cephaelis ipecacuanha, Rubiaceae) digunakan sebagai obat emetik dan juga pada obat batuk.
DOSIS HARIAN:
Dosis emetik: 15mL, 0. 4–1. 4 mL sirup ipeka, 0,25–1 mLtingtur akar, 0,25–1 mL ekstrak cair akar, 25–100 mg serbuk ipeka.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Dikontraindikasikan pada pasien dengan masalah jantung. Bukan untuk penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan alergenik dan miopatogenik. Dapat menyebabkan mual dan muntah. "Bahaya dan/ atau efek samping yang tidak diketahui dengan dosis terapeutik yang tepat bila digunakan sebagai ekspektoran". Dosis beracun dapat menyebabkan konvulsi, efek iritasi lokal pada selaput lendir lambung, hipotensi, disfungsi pernafasan, syok, takikardia, dan bahkan koma. Cephaeline lebih mengiritasi dan hampir dua kali lebih beracun dibanding emetine. Emetine hydrochloride dan cephaelin hydrochloride, alkaloid yang terkandung dalam obat ini meningkatan refleks sekresi bronkus dan efek ekspektoran. Dalam dosis kecil, obat ini mempengaruhi saraf sensorik lambung. Dalam dosis lebih besar bersifat emetik. Spasmolitik dan ekspektoran, efektif dalam disentri amuba.
SUMBER INTERNET:
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
TAUTAN GAMBAR:
-
Psychotria, https://www.flickr.com