GAMBET (FO TI)
Polygonum multiflorum Thunb.
SINONIM:
Reynoutria multiflora (Thunb. ) Moldenke
NAMA DAERAH:
Gamei, Gamet gunung, Gamet utan (Sunda) Gambet (Jawa).
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Hamamelidae
|
Ordo
|
:
|
Polygonales
|
Famili
|
:
|
Polygonaceae
|
Genus
|
:
|
Polygonum
|
Spesies
|
:
|
Polygonum multiflorum Thunb.
|
DESKRIPSI:
Habitus terna, memanjat, panjang 1-3 m. Batang bulat, beruas-ruas, licin, lunak berair, merah keunguan ataumerah kehijauan. Daun tunggal, pelepah memeluk batang, dengan daun menumpu, tangkai bulat, panjang 3-5 cm, helaian daun bentuk jantung,ujung runcing, pangkal bcrlekuk, tepi rata atau sedikit bergelombang, panjang 5-12 cm, lebar 3-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan licin, hijau keunguan. Bunga majemuk, di ketiak daun, bentuk, malai, dengan seludang bunga serupa daun dengan ukuran yang kecil, tidak ter-dapat kelopak, benang sari melekat pada pangkal mah-kota, jumlah 5, panjang 2-4 mm, putih. Buah kolak, bersayap, ujung runcing, panjang 0,5-1 cm, coklat. Biji bulat, kecil, putih. Akar berumbi, kecil, coklat.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Akar dan umbi
KONSTITUEN:
Akar: Serat, antrakuinon, potasium, piseid, resveratrol. Rimpang: Kalsium, potasium, magnesium, zat besi. Buah: Hiperosida. Tanaman: Zat besi, seng, mangan, krisofanol, digitolutein. Pucuk: Beta-sitosterol, emodin, fiskion. Tuber: Daukosterol, emodin, asam-galat, fiskion, kuestin. Umbi: Emodin, fiskion. Daun: Emodin.
INDIKASI:
Abses, Adenopati, Alerg,i Alopesia, Anemia, Angina, Aterosklerosis, Bakteria, Berkeringat malam, Cacing gelang, Demam, Diabetes, Disfungsi immun Fertilitas, Gatal, Gugup, Hepatitis-B, Hiperglikemia, Impotensi, Imunodepresi, Inflamasi, Jamur, kaki, Jamur, Kanker, Karbunkel, (bisul yang menyebabkan infeksi kulit) Kelelahan saraf, Kelelahan Kelesuan, Kolesterol, tinggi, Konstipasi, Longevitas, Luka, Malaria, rasa/ kebas, Memar, Mempermudah persalinan, Miodistofi, Neurastenia, Nyeri haid, Nyeri lutut, Nyeri punggung, Nyeri, Penyakit bronkus, paru, Penyakit ginjal, Penyakit hati, Penyakit jantung, Penyakit kulit, Penyakit limpa, Penyakit saraf, Perdarahan Rambut, Schizophrenia, Selesma, Skabies, Sumsum tulang, Susah tidur, TBC, kelenjar Tendonosis, Tinnitus , trauma, Tuberkulosis Tulang, Tumor, Vertigo, Virus Wasir.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Penggunaan sehari-hari dapat digunakan untuk: Penguat kesehatan secara keseluruhan, mencegah penuaan dini dan rambut beruban, meningkatkan kualitas sperma pada pria dan kesuburan pada wanita.
Penggunaannya untuk penyakit yang berhubungan dengan kelemahan hati (hepatitis) dan ginjal, ditandai dengan penglihatan yang kabur, pusing, kelemahan di lutut dan punggung bawah, demam intermiten, kulit kusam, kelenjar getah bening yang bengkak, luka dan bisul pada kulit.
Gambet digunakan untuk malaria non-akut, menurunkan kolesterol, dan untuk gangguan saraf. Gambet memiliki efek pencahar dan tonik yang baik.
Para herbalis menyarankan untuk mengobati sembelit pada orang tua, mengobati keputihan dan susah tidur.
Umbi sebagai antibakteri, antispasmodik, pencahar, tonik, tonik darah, diuretik yang dapat digunakan untuk menopause, gangguan ginjal ringan dan beruban sejak dini.
Sakit sendi. Akar gambet kering 15 g direbus dengan 400 mL air sampai air rebusan tinggal setengahnya, dinginkan kemudian diminum sekaligus. Lakukan pengobatan 2 kali sehari pagi dan sore.
Tonikum. Akar gambet kering scbanyak 100g direbus dengan 1 liter air sampai mendidih, dinginkan dan saring. Minum sebanyak 100 mL dengan ditambah madu 1 sendok makan, sehari 1 kali.
DOSIS HARIAN:
6-15 g akar yang kering, 4-5 g akar yang kering atau 8-16mL ekstrak cairan (1: 2), 0,5-1 pipet konsentrat ekstrak akar 2-3 × / hari, 3-5 g / cangkir air 3 × / hari, 5 (500mg) tablet 3 × / hari, 2-3 (560 mg) kapsul 3 × / hari.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Akar yang mentah sebagai laksatif, persiapan akar dapat menyebabkan GI distress, ada kontraindikasi diare. Dapat menyebabkan kolik, diare, mual, mati rasa pada kaki dan tangan dan ruam kulit. Dapat menyebabkan sistitis alergika. Dalam pengujian Emodin memiliki efek vasodilator, merelaksasi pembuluh darah dan imunosupresif. LD50 perkolasialkohol 169 – 2. 700 mg/kg (bahan mentah untuk pengobatan). Perkolasi: Cara penyarian yang dilakukan dengan mengalirkan cairan penyari melalui serbuk simplisia yang telah dibasahi, contohnya minuman kopi; di mana pelarutnya air, zat permeabel adalah bubuk kopi, dan konstituen larut adalah senyawa kimia yang memberikan kopi warna, rasa, dan aroma.
SUMBER INTERNET:
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
TAUTAN GAMBAR:
-
Polygonum multiflorum, https://www.mountainvalleygrowers.com