DAUN SENDOK (PLANTAIN)
Plantago major L.
SINONIM:
Plantago borysthenica Wissjul.
Plantago dregeana Decne.
Plantago gigas H. Lév.
Plantago jehohlensis Koidz
Plantago latifolia Salisb.
Plantago macronipponica Yamam.
Plantago sawadai (Yamam.) Yamam.
Plantago villifera Kitag.
NAMA DAERAH:
Daun urat (Sumatra), Otot-ototan (Jawa Tengah), Torongoat (Minahasa)
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Asteridae
|
Ordo
|
:
|
Plantaginales
|
Famili
|
:
|
Plantaginaceae
|
Genus
|
:
|
Plantago
|
Spesies
|
:
|
Plantago major L.
|
DESKRIPSI:
Habitus herba, semusim, tinggi 6 – 50 cm. Batang pendek, bulat, coklat. Daun tungal, bulat telur sampai lanset, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi bergerigi, panjang 3 – 32 cm, lebar 1 – 20 cm, permukaan licin, tangkai 1 – 25 cm, pertulangan melengkung, hijau muda, hijau. Bunga majemuk, bentuk bulir, panjang ±40 cm, tangkai bulir 4 – 27 cm, kecil, panjang tajuk 1, 5 mm, putih. Buah kotak, berisi 2 - 4 biji, hijau. Biji kecil, masih muda coklat setelah tua hitam. Akar serabut, putih kotor.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Herba, biji, akar. Biji dikumpulkan setelah masak lalu disangrai atau disangrai dengan air asin.
KONSTITUEN:
Biji: Musilago, serat, asam-oleat, asam-linoleat, kalsium. Tanaman: Tanin, sorbitol, aukubin, asam-salisat, asetosida. Daun: Aukubin, apigenin, baikalein, asambenzoat, katalpol. Pucuk: Kalsium. Bunga: Asperulosida.
INDIKASI:
Aborsi, Abses, Adenopati, Alzheimer, Asma, Aterosklerosis, Bakteria, Batu ginjal, Batuk rejan (Pertussis), Batuk, Bengkak, Bisul, Borok, Cacing gelang, Cacingan, Demam, Diare, Disentri, Dispnea (sesak), Disuria, Dropsi, Enuresis, Epilepsi, Epitaksis, Gigitan hewan, Gigitan kutu, Gigitan ular, Gonorea, Gout, Hematuria, Hemoptisis, Herpes jari tangan, Herpes, Hipertrigliseridemia, IBD, Imunodepresi, Infeksi jamur, Infeksi, Inflamasi, Jamur, Kandida, Kanker anus, Kanker bibir, Kanker dubur, Kanker gusi, Kanker hati, Kanker hidung, Kanker kaki, Kanker lambung, Kanker mata, Kanker mulut, Kanker parotid, Kanker payudara, Kanker rahim, Kanker tenggorokan, Kanker testis, Kanker usus besar, Kanker, Karbunkel (bisul yang menyebabkan infeksi kulit), Karsinoma, Kegilaan, Kerapuhan pembuluh darah kapiler, Keseleo, Ketombe, Penyakit kulit, Kista pada kulit, Kolera, Kolesistosis, Kolesterol tinggi, Kolik, Kolitis, konjungtiva, Konstipasi, Konvulsi, Luka tenggorokan, Luka, Malaria, Memar, Mempermudah persalinan, Mukosis, Neuralgia, Neuroblastoma, Nyeri, Nyeri abdomen, Nyeri dada, Nyeri haid, Nyeri telinga, Oftalmia, Parasit, Parturisi, Penyakit, Penyakit bronkus paru, Penyakit ginjal, Penyakit gusi, Penyakit hati, Penyakit infeksi ragi, Penyakit kandung kemih, Penyakit kelamin, Penyakit kelenjar lakrimalis (Kelenjar air mata), Penyakit kuning, Penyakit lambung, Penyakit limpa, Penyakit paru, Penyakit rahim, Penyakit rongga mulut, Penyakit ruam kulit yang gatal dan bisa menyebar keseluruh tubuh dan saling berdekatan bersama-sama penderita (Lichen), Penyakit selaput hidung, Penyakit sendi, Penyakit telingah bagian tengah, Penyakit tenggorokan, Penyakit usus, Perdarahan, Pneumonia, Polip, Psorias, Rematik, Ruam Penyakit pernafasan, Sakit gigi, Sakit kepala, Scald, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Sengatan, Shingle, Sifilis, Stranguria, Takikardia, Tekanan darah tinggi, Tuberkulosis, Tumor, Ulkus, Wasir.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Herba kering sebanyak 10 - 15 g atau yang segar sebanyak 15 30 g direbus, lalu diminum airnya. Bisa juga herba segar ditumbuk lalu diperas dan saring untuk diminum. Untuk pemakaian bijinya, siapkan 10 - 15 g biji daun sendok, lalu direbus dan diminum airnya. Untuk pemakaian luar, herba segar dipipis lalu dibubuhkan pada luka berdarah, tersiram air panas atau bisul, lalu dibalut. Pemakaian juga bisa dengan cara direbus, lalu airnya untuk kumur - kumur pada dang gusi dan sakit tenggorok. Bisa juga digunakan dengan cara digiling halus, lalu dibuat salep untuk mengatasi bisul, abses, dan koreng. Herba berkhasiat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri dan mengatasi gangguan pada saluran kencing seperti infeksi saluran kencing, kencing berlemak, kencing berdarah, bengkak karena penyakit ginjal (nefrotik edema), kencing sedikit karena panas dalam, batu empedu, batu ginjal, radang prostat (prostatitis), influenza, demam, batuk rejan (pertusis), radang saluran napas (bronkitis), diare, disentri, nyeri lambung, radang mata merah (konjungtivitis), menerangkan penglihatan yang kabur, kencing manis (DM), hepatitis akut disertai kuning (hepatitis ikterik akut), cacingan, gigitan serangga, dan perdarahan seperti mimisan, batuk darah. Akar berkhasiat untuk mengatasi: keputihan (leukorea) dan nyeriotot. Daun sebagai ekspektoran, dekongestan, pereda iritasi usus besar. Biji berkhasiat untuk mengatasi: Gangguan pencernaan pada anak (dispepsia), perangsang birahi (afrodisiak), beser mani (spermatorea), kencing sakit (disuria), sukar kencing, rasa penuh di perut bagian bawah, diare, disentri, cacingan, penglihatan kabur, mata merah, bengkak dan terasa sakit akibat panas pada organ hati, batuk disertai banyak dahak, beri-beri, darah tinggi (hipertensi), sakit kuning (Penyakit kuning), dan rematik gout. Minyak hasil infuse daun sendok merupakan minyak dasar yang baik untuk semua jenis kulit.
Daun sendok dinyatakan memiliki sifat diuretik dan antihaemorhagik. Secara tradisional, telah digunakan untuk sistitis dengan hematuria dan secara khusus untuk hemoroid dengan perdarahan dan iritasi.
Madre de Dios di Peru, mencampur Dragon’s BLood Croton (Croton lechleri müll. arg. ) dengan rebusan daun Plantago mayor sebagai douche untuk Gonorea.
Orang Abnaki menumbuk tanaman yang dijadikan tapal untuk peradangan, nyeri, rematik, atau pembengkakan.
Orang Afro di Brasil minum teh daun untuk gastrosis, histeria dan sakit tenggorokan.
Orang Cherokee mengoleskan jus kemata yang sakit, daun untuk kulit melepuh, memar, luka bakar, sakit kepala, luka, sengatan, dan ulkus. Minum teh untuk gigitan hewan, douche, hematuria dan pembengkakan.
Orang Chippewa tapal daun untuk rematik dan gigitan ular, memborehkan akar yang dicacah, atau memborehkan dengan jahe untuk peradangan.
Orang Cree di Amerika Utara mengoleskan daun yang dikunyah pada luka bakar, sakit telinga, luka bakar, sakit gigi, dan menelan daun untuk pendarahan internal.
Orang Delaware menggunakannya untuk memar dan penyakit wanita.
Orang Dominika Karibia mengunakan rebusan herba sebagai kolirium untuk mata yang sakit dan meradang.
Orang Fox menggunakan daun sebagai diuretik pada luka bakar dan pembengkakan.
Orang Haiti menggunakan teh daun untuk masuk angin dan gastrosis, jus daun untuk konjungtivosis.
Orang Hesquiat menggunakan daun sebagai tapal pada luka, infeksi, dan borok.
Orang Latin telah menandai tanaman sebagai stop smoking aid, yang dapat menghasilkan ke engganan untuk tembakau.
Orang Mohegan menggunakan tapal daun segar untuk mengatasi gigitan serangga dan ular.
Orang Navajo menganggap tanaman sebagai live medicine atau panasea (obat mujarab).
Orang Ojibwa menggunakan tapal daun untuk luka bakar, memar, gigitan ular, luka, keseleo, dan luka serpihan benda tajam.
Orang Omaha memborehkan daun yang dipanaskan untuk membantu menghilangkan serpihan dan duri.
Orang Paiute menggunakan rebusan akar untuk pilek dan pneumonia.
Orang Penobscot mengobati kanker dan kutil dengan akar.
Orang Peru mengoleskan daun dengan minyak zaitun pada mata yang sakit.
Orang Peru menggunakan infuse daun untuk malaria, dan jus 6 daun/ hari untuk rematik dan memasak telur dadar yang dicampur daun atau jus daun dan jus biji untuk bronkosis.
Orang Peru menggunakan infuse daun dicampur makan untuk infeksi saluran kencing.
Orang Potawatomi menggunakan daun yang dipanaskan utuk peradangan dan pembengkakkan. Menggunakan dekokta akar untuk mengusir tulang dari tenggorokan.
Orang Rappahannock mengoleskan daun yang digerus pada tubuh untuk mengurangi demam.
Orang Shopponetapal daun pada bisul, memar, rematik, pembengkakan, dan luka.
Orang Tete de Boule daun tapal pada luka bakar dan borok.
Orang Tikuna mencampur daun yang digerus dengan telur mentah; 2 sdt 2x/ hari untuk bronkosis dan demam.
Dalam bahasa Gaelik sebagai "ramuan penyembuh," daun sendok merupakan ramuan serbaguna yang bermanfaat dalam banyak kondisi. Sebagian besar digunakan untuk mendukung dan memperkuat selaput lendir di seluruh tubuh, mengatasi infeksi dan mengurangi sekresi membrane mukosa dan mendukung perbaikan jaringan.
Melancarkan kencing.
Herba daun sendok segar sebanyak 6 ons dicuci, tambahkan gula batu secukupnya. Bahan tersebut direbus dengan 3 liter air, sampai air rebusan tersisa separuhnya. Minum seperti air teh habutihan dalam sehari.
Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airnya terkumpul 1/2 gelas. Tambahkan madu 1 sendok makan, lalu diminum sekaligus.
Dipakai ± 20 g herba segar Plantago major, direbus dengan 2 gelas air selama 5 menit, setelah dingin diperas dan disaring. Hasil saringan diminum sehari dua kali sama banyak pagi dan sore.
Kencing berdarah. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk sampai lumat. Peras dan saring sampai airnya terkumpul 1 gelas. Minum sebelum makan.
Disentri panas. Herba daun sendok segar dicuci lalu ditumbuk halus. Peras dan saring sampai terkumpul 1 gelas. Tambahkan madu 2 sendok makan sambil diaduk merata. Air perasan, tersebut lalu ditim sebentar. Minum sekaligus selagi hangat.
Disentribasiler, diare. Herba daun sendok segar sebanyak 30 g setelah dicuci bersih lalu direbus dengan 2 gelas air sampai air rebusannya tersisa 1 gelas Setelah dingin disaring, airnya diminum sehari 2 kali, masing-masing 1/2 gelas.
Mimisan. Daun sendok segar sebanyak 15 g dicuci lalu dipipis. Seduh dengan secangkir air panas. Setelah dingin diperas dan disaring, lalu diminum sekaligus.
Batuk sesak, batuk darah. Herba daun sendok segar sebanyak 60 g dicuci lalu tambahkan air bersih sampai terendam dan 30 g gula batu. Ditim sampai mendidih selama 15 menit. Minum selagi hangat.
Kanker Ginjal. Dengan perbandingan corn silk 3, plantain 2, Golden Rod 1, Hydrangea 1, Valerian 1/2. Dosis: 3x sehari sebelum makan. Ekstrak Cair: 1 sdt. Tingtura: 2 sendok teh. Serbuk: 2 kapsul (#1) atau sepertiga sendok teh. Digunakan sebagai kombinasi dasar disesuaikan dengan perkembangan klinis pasien. Pengobatan ini digunakan oleh praktisi kesehatan umum atau ahli onkologi.
Kandungan Aucubin meningkatkan ekskresi asam urat oleh ginjal dan Apigenin bersifat antiinflamasi.
DOSIS HARIAN:
2 sdt (7,5 g) air biji/ gelas, 2 - 4 sdt biji segar, 5 - 15g biji yang dikeringkan, 1 - 2 sdt biji kering/ gelas, 2 - 4g daun sebagai minuman teh 3×/ hari, 2,5 - 5 mL ekstrak cair daun.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”. Daun sendok dapat menyebabkan reaksi kontak alergi. Hal ini menginduksi pembentukan antibody IgE (Antibodi E, Immunoglobulin E). Aktivitas secara in vitro bersifat uterotonik, oleh karenanya penggunaan dalam masa kehamilan dan menyusui harus dihindari. Dosis berlebihan mungkin menyebabkan hipotensi dan menguras perut (pencahar). Beberapa daunnya jika dicampur dengan digitalis dapat membahayakan. Sediaan daun sendok berpotensi berinteraksi dengan obat lain, terutama yang memiliki efek serupa atau yang berlawanan, maka harus dipertimbangkan.
SUMBER INTERNET:
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
-
Seperti apa kondisi hipersensitivitas, http://www.alodokter.com
-
Hipersensitivitas, https://id.wikipedia.org
TAUTAN GAMBAR:
-
Category: Plantago major, https://commons.wikimedia.org