COCOK BOTOL, TAHI AYAM (AZTEC MARIGOLD)
Tagetes erecta L.
SINONIM:
Tagetes excelsa Soule,
Tagetes patula L.
Tagetes corymbosa Sweet,
Tagetes ernstii H. Rob. & Nicolson,
Tagetes heterocarpha Rydb. ,
Tagetes remotiflora Kunze,
Tagetes tenuifolia Millsp
NAMA DAERAH:
Bunga Tahi Ayam, Kembang Tahi Kotok.
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Asteridae
|
Ordo
|
:
|
Asterales
|
Famili
|
:
|
Asteraceae
|
Genus
|
:
|
Tagetes
|
Spesies
|
:
|
Tagetes erecta L.
|
DESKRIPSI:
Herba semusim dengan tinggi 0,6 -1,3 m. Batang tumbuh tegak, bercabang, dan berbau tidak enak. Daun majemuk, menyirip tunggal, berbagi hingga dekat sekali dengan tulang daun tengah atau menyirip gasal dengan poros bersayap, dan berwarna hijau; anak daun berbentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, dan tepi bergerigi. Bunga berbentuk bonggol, tunggal atau berkumpul dalam malai rata yang jarang, dikelilingi oleh daun pelindung, dan tangkai panjang dengan ujung yang membesar; bunga tepi bentuk pita, betina, berjumlah delapan atau lebih dengan bentuk pita bulat telur terbalik, dan berwarna orange cerah atau kuning muda; serta bunga cakram berjumlah banyak dan berkelamin dua.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Bunga yang dikeringkan.
KONSTITUEN:
Bunga: Helenien, alfa-karoten, anteraksantin, beta-karoten, beta-sitosterol. Daun: Kaempferitrin, alfa-tertienil, kaempferol, kaempferol-7-o-ramnosida, d-limonen, osimen. Tanaman: Osimen, tageton, linalil-asetat, 1,8-sineol.
INDIKASI:
Abses, Asma, Bakteria, Bisul, Cacingan, Demam, Diare, Eksim, Epilepsi, Flu, Gelisah, Karbunkel (bisul yang menyebabkan infeksi kulit), Kolik, Konstipasi, Kutil pada kaki, Luka, Mabuk alkohol, Malaise, Mialgia, Nyeri, Nyeri abdomen, Nyeri haid, Oftalmia, Penyakit bronkus, Penyakit ginjal, Penyakit hati, Penyakit kelamin, Penyakit lambung, Penyakit paru, Penyakit pernafasan, Penyakit telingah bagian tengah, Rematik, Retensi cairan, Sakit kepala, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Tetanus, Tumor, Ulkus.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Penggunaan sehari-hari tanaman dapat digunakan untuk mengatasi gangguan pencernaan, kolik, konstipasi parah, batuk, bronkhitis, disentri, anemia, haid tidak teratur, sakit perut saat haid, rematik otot, nyeri tulang, batuk seratus hari (Batuk rejan/Pertussis), radang saluran nafas (Bronkitis), sariawan, radang tenggorok, sakit gigi dan kejang panas pada anak-anak. Dalam pengobatan tradisional, infus tanaman digunakan mengatasi flu, bronkitis dan rematik. Infeksi saluran nafas bagian atas, radang mata (konjungtivitis). Secara eksternal, digunakan untuk luka, bisul, eksema, mata sakit dan rematik.
Pasta daun Tagetes erecta L. , Azadirachta indica dan Melia azedarach, digunakan secara internal untuk mengurangi perdarahan wasir. Daun Tagetes erecta L. yang ditumbuk dengan Piper nigrum juga diberikan secara internal untuk perdarahan wasir, cairan dan penyakit kelamin. Ekstrak cair daun Tagetes erecta yang kering dan akar Musa paradisiaca diberikan untuk perdarahan wasir. Daun yang ditumbuk
dengan lada hitam, diresepkan, baik secara internal maupun eksternal, untuk gigitan serangga. Daun yang dioleskan pada bisul dan karbunkel. Jus daun dapat digunakan untuk sakit telinga.
Ekstrak bunga cair menunjukkan aktivitas melawan bakteri gram positif. Rebusan 15 g bunga digunakan untuk pilek, konjungtivitis, gondok, mata sakit.
Serbuk biji Tagetes erecta yang dikeringkan diresepkan untuk melemahkan air mani.
Dedaunan dan sekuntum bunga bersifat sebagai emenagoga, stiptik (obat penahan darah), antiinflamasi, pemurni darah, antiseptik dan diuretik dapat digunakan untuk mengobati luka dan bisul, flu, konjungtivitis, batuk, mastitis, gondok, antelmintik dan pengobatan kolik.
Orang India Amerika menggunakannya dengan garam dan Indigofera tinctoria L. untuk mengobati timpanitis (peradangan selaput bagian tengah telinga) dan panaskan 1 tola (11,6 g) jus bunga dengan 1 tola (11,6 g) ghi (minyak samin) dan berikan setiap hari selama 3 hari untuk perdarahan wasir.
Pengobatan Ayurvedik menggunakan bunga untuk serangan epilepsi dan demam.
Orang Bolivia menggunakan teh bunga untuk kolik empedu dan gastrosis dan gunakan rebusan untuk sakit gigi.
Orang Brazil menggunakannya sebagai sedatif pektoral untuk bronkosis, pilek, batuk, dan nyeri rematik, teh sebagai vermifuga.
Orang Kuba menggunakan tapal bunga untuk kanker dan menggunakan rebusan bunga untuk dada dingin, masalah paru-paru, dan sakit perut.
Orang Dominikan menggunakan bunga sebagai emenagoga, sudorific dan vulnerari.
Orang Haiti menggunakan jus daun atau rebusan bunga untuk mengatur haid dan mengobati kanker.
Orang Madre de Dios Peru minum teh bunga, sering dicampur dengan canela (kayu manis), untuk diare dan mual. Mengoleskan bunga atau daun yang digerus untuk memberhentikan pendarahan pada luka tersayat dan menggosok bunga pada gigitan serangga sebagai penghilang rasa sakit.
Orang Meksiko minum rebusan untuk kolik, konstipasi, masuk angin dan keluhan hati.
Orang Nepal menggunakan rebusan bunga berkhasiat sebagai karminatif, diuretik dan febrifuga. Orang Nepal memborehkan pasta daun pada bisul, karbunkel dan sakit telinga.
Orang Peru mengusap tingtur pada kepala untuk mengatasi demam dan menggunakan teh sebagai obat pencuci mata untuk konjungtivosis.
Orang Tikuna mendinginkan rebusan daun dan gunakan sebagai tetes mata pada mata nyeri.
Orang Ulwa menggunakan daun dan kulit batang untuk nyeri, sakit pada perempuan, demam, dispepsia dan respirosis.
Orang Venezuela menyarankan rebusan secara internal untuk pilek, dismenore dan mandi untuk penderita tetanus.
Orang Yunani menganggap bunga sebagai antidotal, antiinflamasi, astringen, karminatif dan stomakik yang berguna untuk mengobati gingivosis, wasir, hepatitis, odontosis, kudis dan gigitan ular. Sepotong pucuk daun dan gula murni diresepkan untuk mengobati anuria, retensi urin dan masalah ginjal.
Gondongan (Parotitis), Dropsi payudara (mastitis): Lumatkan bunga, campur dengan cuka, sebagai tapal pada tempat yang sakit.
Radang kulit bernanah (Pyoderma): Lumatkan akar dan daun segar, sebagai tapal di tempat kelainan.
Batuk. Rebus segenggam herbal dalam satu liter air dan minumlah gelas 3x setiap hari.
Batuk seratus hari (Pertusis). 15 bunga Tagetes erecta + gula enau, direbus.
Penangkal serangga. Dipakai ±100 g daun segar Tageteserecta, dijemur sampai kering kemudian dibakar.
DOSIS HARIAN:
Belum kami ketahui, namun untuk acuan dapat gunakan pada contoh penggunaan atau 5 - 15 g bunga kering, direbus. Bunga direbus untuk cuci pada bagian yang sakit.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”. Marigold (Tagetes erecta) merupakan sumber utama lutein.
SUMBER INTERNET:
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Convert tola to grams, http://www.convertunits.com
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
TAUTAN GAMBAR:
-
Category: Tagetes erecta, https://commons.wikimedia.org