Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

CERI, KERSEN (CERESO)

Muntingiacalabura L.
<span><b>CERI,-KERSEN-(CERESO)</b></span>
SINONIM:

Muntingia rosea H. Karst.

NAMA DAERAH:

Talok (Jawa)

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Dilleniidae

Ordo

:

Malvales

Famili

:

Elaeocarpaceae

Genus

:

Muntingia

Spesies

:

Muntingia calabura L.

DESKRIPSI:

Habitus Pohon tahunan dengan tinggi mencapai 10 m. Batang tegak, bulat, berkayu, percabangan sympodial, cabang berambut halus, dan berwarna coklat keputihan. Daun hijau tunggal, berseling, lonjong, tepi berigi, ujung dan pangkal runcing, panjang 6 – 10 cm, lebar 2 – 4 cm, berbulu dan pertulangan menyirip. Bunga berwarnaputih, tunggal berkelamin dua, diketiak daun, mahkota lonjong dan berwarna putih, benang sari berwarna kuning dengan Panjang sekitar 0,5 cm, dan putik kecil. Buah buni, bulat, berdiameter sekitar 1 cm dan berwarna merah. Biji bulat, kecil dan berwarna putih kekuningan. Akar tunggang berwarna putih kotor.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Buah dan daun.

KONSTITUEN:

Buah: Serat, potasium, kalsium, fosfor, asam-askorbat, sodium, zat besi, niasin, tiamin, riboflavin, beta-karoten.

INDIKASI:

Flu, Kanker, Kram, Luka, Nyeri, Penyakit saraf, Sakit kepala, Spasme, Tekanan darah tinggi.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Penggunaan sehari-hari dapat digunakan untuk: Daunnya berguna untuk obat batuk dan peluruh dahak. Buahnya yang masak untuk mengobati sakit kuning. Bunga antispasmodik. Rebusan bunga untuk kram perut. Rebusan digunakan sebagai emolien. Bunga digunakan sebagai antiseptik dan untuk mengobati kejang. Daun digunakan sebagai antiseptik, antipruritik, mengobati kram perut, meredakan pilek dan sakit kepala.

  • Di kepulauan Antiles, digunakan sebagai antispasmodik.

  • Di kepulauan Martinik, kulit rebusan bersifat musilaginous dan digunakan sebagai emolien.

  • Dalam pengobatan tradisional Filipina, bunga - bunga tersebut dianggap memiliki sifat antispasmodik dan emolien dan rebusan bunga digunakan sebagai antiseptik dan untuk mengobati kram perut. Infus bunga juga diminum untuk menghilangkan sakit kepala dan gejala awal flu.

  • Hindia Barat (Guasem Jamaika). Sebuah infus daun digunakan di Caracas sebagai teh.

  • Obat batuk. Dipakai ± 20 g daun segar Muntingia calabura, dicuci dan direbus dengan 3 gelas air sampai air rebusannya tinggal setengah, dinginkan lalu disaring. Hasil saringan diminum tiga kali sehari sama banyak.

DOSIS HARIAN:

Daging buah dapat dimakan langsung, daunnya dapat dibuat minuman teh. Kardioprotektif: Pengobatan ekstrak daun Muntingiacalabura efisien melindungi miokardium melalui uji Isoproterenol Induced Myocardial Infarction yang mengakibatkan penurunan yang signifikan dalam aktivitas enzim penanda jantung kemungkinan disebabkan penurunan tingkat kerusakan miokard dan pembatasan kebocoran oleh enzim miokardium.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com

  4. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  5. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  6. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Foto pribadi, lokasi: Jl. Kp. Baru I Kelapa II Wetan, Ciracas, Jaktim