Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

BUNGA MATAHARI (SUNFLOWER)

Helianthus annuus L.
<span><b>BUNGA-MATAHARI-(SUNFLOWER)</b></span>
SINONIM:

Helianthus annuus subsp.
Lenticularis (Cockerell) Cockerell,
Helianthus annuus var.
Lenticularis Cockerell,

Helianthus annuus var.
Macrocarpus (DC.) Cockerell,
Helianthus lenticularis Douglas.

NAMA DAERAH:

Bungong matahurai (Aceh), Bunga pancamatohari (Minangkabau), Kembang matahari (Melayu), Kembang sarengenge (Sunda), Kembang srengenge (Jawa Tengah), Kembang mata are (Madura), Sungenge (Bali), Bunga ledomata (Roti).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Asteridae

Ordo

:

Asterales

Famili

:

Asteraceae

Genus

:

Helianthus

Spesies

:

Helianthus annuus L.

DESKRIPSI:

Habitus perdu, semusim, tinggi ±2,5 m. Batang tegak, bulat, berbulu kasar, permukaan kasap, kuning keputih - putihan. Daun tunggal, permukaan kasar, bulat telur, ujung lancip, pangkal tumpul, tepi rata, pertulangan menyirip, panjang 10 – 24 cm, lebar 7 – 19 cm, tangkai panjang 5 - 20 cm, bersegi, hijau. Bunga tunggal, bentuk cawan, tumbuh di ujung batang, kelopak bentuk tabung, berlekuk, kuning muda, mahkota bentuk lanset, panjang 4 - 8 cm, benang sari lima, kepala sari berlekatan, hitam, tangkai putik kuning, kepala putik dua, kuning. Buah kecil, bentuk tabung, diameter ±3 mm, putih kotor. Biji ujung lancip, pipih, berbulu, bergaris putih, Panjang ±10 mm, lebar ±7 mm, hitam. Akar tunggang, putih kotor.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Seluruh tanaman.

KONSTITUEN:

Bunga: Faradiol, kuersetin. Minyak esensial bunga: Mentol. Daun: Kuersetin, argofilin-b, niveusin-c. Minyak: Gama-tokoferol, alfa-tokoferol. Perikarp: Lignin, pektin. Polen atua spora: Asam–p-koumarat, asam-kafeat, asam-ferulat. Akar: Vanilin. Biji: Asam-linoleat, pufa, serat, asam-oleat, mufa. Minyak biji: Filokuinon. Tunas: Anuitrin.

INDIKASI:

Anoreksia, Batu ginjal, Batu kandung kemih, Bengkak, Bronkiektasis, Cacingan, Demam, Edema, Gangren, Gigitan hewan, Gigitan ular, Infeksi, Inflamasi, Jantung, Kanker, Kehausan, Kelelahan, Konstipasi, Kutil, Luka, Luka tenggorokan, Lumpuh, Malaria, Menggigil, Nyeri, Nyeri (Infeksi/ luka), Nyeri dada, Penyakit bronkus paru, Penyakit ginjal, Penyakit kandung kemih, Penyakit kulit, Penyakit lambung, Penyakit limpa, Penyakit paru, Penyakit pernafasan, Psorias, Radang selaput lender hidung dan tenggorokan, Rematik, Retensi cairan, Ruam, Selesma.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Selain untuk perawatan kecantikan, penggunaan sehari – hari akar digunakan untuk Infeksi saluran kencing, radang saluran napas (bronkitis), batuk rejan (pertusis) dan keputihan (leukorhea). Bunga untuk tekanan darah tinggi, mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, pusing, sakit gigi, nyeri haid, nyeri lambung, radang payudara (mastitis), rheumatik (arthritis), sulit melahirkan. Biji untuk tidak nafsu makan, demam, obat busung, lapar, lesu, disenteri berdarah, merangsang pengeluaran ruam (kemerahan) pada campak, sakit kepala. Akar untuk infeksi saluran kencing, radang saluran nafas (bronkitis), batuk rejan (Batuk rejan (Pertussis), keputihan (leucorrhoe).Daun untuk malaria.

  • Demam. Dipakai ±100 g biji Helianthus annus, disangrai selama 15 menit, ditumbuk sampai lumat, dioleskan pada bagian perut dan leher.

  • Disentri. Biji 30 g diseduh, kemudian di tim selama 1 jam. Setelah diangkat ditambahkan gula batu secukupnya, minum.\

  • Infeksi saluran kencing. 30 g akar segar direbus. Jangan lama - lama, sewaktu baru mendidih, diangkat segera diminum setelah hangat.

  • Kesulitan buang air besar dan kecil. Akar segar 15 - 30 g direbus dengan 4 gelas air sampai menjadi dua gelas dinginkan, saring, minum 2 kali 1 gelas.

  • Radang payudara (Mastitis). Kepala bunga (tanpa biji), dipotong halus - halus, kemudian dijemur. Setelah kering digonseng/ sang ai sampai hangus, kemudian digiling menjadi serbuk/ tepung. Setiap kali minum 10 - 15 g, dicampur gula dan air hangat, 3 kali sehari, minum pertama kali harus keluar berkeringat (tidur pakai selimut).

  • Rheumatik. Kepala bunga digodok sampai jadi kanji, tempelkan ketempat yang sakit.

  • Sakit kepala. Bunga 25 - 30 g tambah 1 butir telur ayam (tidak dipecah), tambah 3 gelas air, direbus menjadi 1/2 gelas. Diminum sesudah makan, 2 x sehari.

DOSIS HARIAN:

Pemakaian tradisional: Bunga: 30 - 90 g, dasar bunga (Receptaculum): 30 - 90 g, sumsum dari batang: 15 - 30 g (rebus) dan akar: 15 - 30 g.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat ”Ekstrak pollen atau tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi. Wanita hamil dilarang minum rebusan bunga.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  4. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  5. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Helianthus annuus, https://www.rhs.org.uk