Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

BUNGA KRISAN (CHRYSANTHEMUM)

Chrysanthemum x morifolium Ramat.
<span><b>BUNGA-KRISAN-(CHRYSANTHEMUM)</b></span>
SINONIM:

Anthemis grandiflorum Ramat.
Anthemisstipulacea Moench
Chrysanthemum sinense Sabine
Chrysanthemum stipulaceum (Moench) W. Wight

Dendranthema grandiflorum (Ramat.) Kitam.
Dendranthema morifolium Tzvelev.
Matricariamorifolia Ramat.

NAMA DAERAH:

Bunga Krisan.

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Asteridae

Ordo

:

Asterales

Famili

:

Asteraceae

Genus

:

Chrysanthemum L.

Spesies

:

Chrysanthemum x morifolium Ramat.

DESKRIPSI:

Tumbuhan berbunga yang sering ditanam sebagai tanaman hias pekarangan atau bunga petik. Bunga krisna adalah bagian dari tumbuhan suku kenikir – kenikiran atau Asteraceae terdapat bermacam – macam jenis Chrysanthemum. Ditinjau dari warna bunga pita, jumlah helaian bunga pita, jumlah lapisan bunga pita, bentuk bunga pita, ujung bunga pita, jumlah bunga tabung, posisi bunga tabung terhadap cakram, diameter kuntum bunga, Panjang helaian bunga pita, lebar bunga pita, diameter piringan dasar/ daun pembalut, bentuk cakram, dan diameter pangkal cakram. Dan memiliki persamaan karak terpada tepi bunga pita, warna daun pembalut, perlekatan antar daun pembalut, ujung daun pembalut, daun pembalut memiliki selaput bening, jumlah lapisan daun pembalut, warna mahkota bunga tabung, putik yang bercabang menjadi dua dan berwarna kuning, serta kepala sari berwarna kuning.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Bunga.

KONSTITUEN:

Tanaman: Germakren-d, alfa-selinen, bornil-asetat, 1,8-sineol, mirsen, alfa kadinol, karyofilen-oksida, borneol, nerolidol, kamfen, alfa-terpinen.

INDIKASI:

Adenopati, Alergi, Alopesia, Amenorea, Angina, Ansietas, Aterosklerosis, Bakteria, Batuk, Bisul, Bubo, Demam, Dismenore, Flu, Gonorea, Gugup, Infeksi, Inflamasi, Insomnia, Kanker, Kanker payudara, Karbunkel, Kongesti, Konstipasi, Luka, Luka bakar, Mastosis, Masuk angin, Mati rasa (kebas), Menopause, Migrain, Mikosis, Nyeri lambung, Oftalmia, Palpitasi, Pembengkakan, Pening, Penyakiit paru, Penyakin Parkinson, Penyakit hati, Penyakit jamur, Penyakit jantung, Penyakit kelamin, Penyakit konjung tiva, Penyakit paru, Penyakit sinus, Penyakit tonsil, Pilek, Beruban, Rematik, Sakit kepala, Sakit tenggorokan, Skrofula, Tekanan darah tinggi, Tinnitus, Tuberkulosis, Vertigo.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Kurang lebih selama lima belas abad, bunga krisan telah digunakan di Asia untuk mengobati masalah pernapasan, tekanan darah tinggi dan hipertiroidisme.

  • Teh, yang terbuat dari bunga segar atau yang dikeringkan dapat digunakan untuk mengobati gugup, mengurangi peradangan, meredakan gejala pilek dan osteoporosis.

  • Rebusan daun dan bunga yang digunakan untuk nyeri lambung dan sebagai enema.

  • Bunga diresepkan untuk pilek, sakit kepala dan mata yang meradang. Serta mengembalikan fungsi vital.

  • Untuk sakit yang parah, penuhi bantal dengan bunga dan dedaunan.

  • Bunga yang berwarna putih dianggap sangat berguna untuk mencegah kebotakan dan tidak berubah menjadi abu - abu.

  • Dalam melestarikan rambut agar tidak terjatuh atau berubah menjadi abu - abu.

  • Rebusan bunga yang digunakan untuk meningkatkan haid, mencuci luka yang terinfeksi, kanker dan pembesaran kelenjar.

  • Campur dengan honeysuckle (Lonicera L.) Jepang untukpengobatan hipertensi.

  • Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, digunakan untuk hipertensi, angina, demam, radang, dan kanker.

  • Di Asia Timur, tradisional digunakan untuk penglihatan mata yang buruk, pusing, penglihatan kabur, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, peradangan kronis.

DOSIS HARIAN:

4, 5 – 12 g bunga.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

"Sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan karena ini adalah stimulan uterus. Beberapa ilmuwan merasa kekhawatiran karena berpotensial menyebabkan reaksi alergi atau reaktivitas silang dengan agen pengencer darah seperti warfarin atau Tiklopidin". Beberapa insektisida alami lainnya yang berasal dari tumbuhan obat termasuk piretrin, nikotin, dan rotenon. Insektisi daini bekerja terutama sebagai sejenis racun saraf. Piretrin merupakan kandungan aktif pada bungakrisan sebagai insektisida botani yang paling umum dan efektif. Pada penggunaannya, piretrin jarang menyebabkan terjadi iritasi kulit, selaput lender atau mata. Piretrin diekstraksi dari kepala bunga krisan yang relative banyak tumbuh di Amerika Selatan dan Afrika.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com

  4. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

TAUTAN GAMBAR:
  1. Category: Chrysanthemum morifolium, https://commons.wikimedia.org