BROTOWALI (GULANCHA)
Tinospora cordifolia (Willd.) Miers
SINONIM:
Tinospora sinensis (Lour.) Merr.
NAMA DAERAH:
Bratawali (Melayu), Andawali (Sunda), Brotowali (Jawa Tengah), Antawali (Bali).
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Magnoliidae
|
Ordo
|
:
|
Ranunculales
|
Famili
|
:
|
Menispermaceae
|
Genus
|
:
|
Tinospora
|
Spesies
|
:
|
Tinospora cordifolia
|
DESKRIPSI:
Habitus berupa semak, memanjat dengan Panjang lebih dari 15 cm. Batang bulat, berkayu, permukaan berbenjol - benjol, bercabang dan berwarna hijau. Daun tunggal, berwarna hijau, tersebar, bentuk jantung dengan ujung runcing, pangkal berlekuk dan tepi rata. Panjang daun 7 - 12 cm, lebar 7 - 11 cm, bertangkai, pertulangan daun menjari dan tangkai daun menebal pada pangkal dan ujung. Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak pada batang, kelopak tiga, bentuk bulat telur, mahkota enam, bentuk benang, bulat telur, hijau, benang sari enam, tangkai hijau muda, kepala sari kuning. Buah berupa buah batu, kecil dan berwarna hijau. Akar tunggang berwarna putih kotor.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Batang dan daun.
KONSTITUEN:
Alkaloid, damar lunak, pati, glikosi dapikroretosid, zat pahit pikroretin, harsa, berberin dan palmatin. Akar mengandung alkaloid berberin dan kolumbin.
INDIKASI:
Anemia, Bakteria, Batuk, Demam, Diabetes, Diare, Disentri, Dispepsia, Disuria, Erisipelas, Escherichia, Fraktur, Gigitan ular, Gonorea, Gout, Immunodepresi, Impotensi, Inflamasi, Kehausan, Kelemahan, Kepeningan, Kram, Kista, Luka, Malaria, Mual, Nyeri, Penyakit hati, Penyakit kelamin, Penyakit kulit, Penyakit kuning, Penyakit limpa, Penyakit uretra, Penyakit usus, Penyakit vagina, Peritonosis, Rematik, Retensi cairan, Sifilis, Sperma encer, Tuberkulosis, Virus, Wasir.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Penggunaan sehari – hari dapat digunakan untuk: penyakit kuning, demam, masalah jantung, rematik, hemolisis, disentri, Gonorea, diarekronis, hepatitis dan kanker. Kulit batang untuk mengobati diabetes. Brotowali mempunyai efek mempengaruhi banyak sistim pada tubuh dan menyebabkan efek positif pada kesehatan, dengan kata lain dikatakan sebagai obat mujarab (panacea). Brotowali dapat digunakan juga untuk gangguan autoimun.
- Anemia. Tinospora cordifolia, sendiri atau dikombinasikan dengan akarstrobilan thesauriculatus dan rimpang kering Zingiber officinale, dibuat menjadi rebusan dan diminum.
- Badan gatal - gatal. Mandi dengan air rebusan sejengkal batang brotowali.
- Demam kuning. Satu jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air menjadi satu setengah gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 kali setengah gelas.
- Demam. Dua jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air sampai menjadi satu gelas. Setelah dingin diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 kali setengah gelas. Seperti gagenggam daun sambiloto, sepertiga genggam daun kumis kucing, 6 cm batang brotowali dicuci dan dipotong - potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 2 gelas. Diminum setelah makan, sehari 2 kali satu gelas.
- Keracunan pada hati. Kombinasi kunyit dan Tinospora cordifolia (Masing - masing dengan dosis setara dengan 6 g/ hari dari kombinasi serbuk dan ekstrak) selama 6 bulan secara signifikan mengurangi hepatotoksisitas.
- Kudis. Tiga jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari dua kali.
- Luka. Daun brotowali ditumbuk, Tempelkan, diganti 2 kali per hari. Cuci luka dengan air rebusan batang.
- Rematik. Satu jari batang brotowali dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air menjadi 1,5 gelas. Setelah dingin disaring, tambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 kali setengah gelas.
DOSIS HARIAN:
20 – 60 ml (1:20) cairan infus, 1 – 3 g serbuk, 1 – 2 g ekstrak, 56 – 112 ml jus tumbuhan segar dicampur cabe jawa dan madu untuk batuk, kencing bernanah dan demam.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”. Asas pahit pada batang dan kulit bersifat sebagai antiinflamasi, antipiretik dan antispasmodik. Ekstrak dengan alcohol aktif melawan bakteri Escherichia. Herba brotowali melancarkan sekresi insulin endogen, serapang lukosa, dan penghambatan Pelepas anglukosaperifer.
SUMBER INTERNET:
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
TAUTAN GAMBAR:
-
Tinospora cordifolia, http://zipcodezoo.com