Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

BOROCO (SILVER COCK'S COMB)

Celosia argentea L.
<span><b>BOROCO-(SILVER-COCK'S-COMB)</b></span>
SINONIM:

Amaranthus cristatus Noronha
Amaranthus huttonii H.J.Veitch
Amaranthus purpureu Nieuwl.
Amaranthus pyramidalis Noronha
Celosia aurea T.Moore
Celosia castrensis L.
Celosia coccinea L.
Celosia comosa Retz.
Celosia cristata L.
Celosia debilis S.Moore
Celosia huttonii Mast.
Celosia japonica Houtt.

Celosia japonica Mart.
Celosia margaritacea L.
Celosia marylandica Retz.
Celosia pallida Salisb.
Celosia plumosa (Voss) Burv.
Celosia purpurea J.St.-Hil.
Celosia purpurea A.St.-Hil. ex Steud.
Celosia pyramidalis Burm.f.
Celosia splendens Schumach. & Thonn.
Celosia swinhoei Hemsl.
Chamissoa margaritacea (L.) Schouw

NAMA DAERAH:

Bayam ekor kucing (Maluku), Boroco (Sunda), Sangsri (Jawa) Koontha, Kangean (Madura).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Hamamelidae

Ordo

:

Caryophyllales

Famili

:

Amaranthaceae

Genus

:

Celosi

Spesies

:

Celosia argentea L.

DESKRIPSI:

Habitus terna, tinggi 1 - 2 m. Batang tegak, masif (padat, tidak berongga), bulat, permukaan licin, sedikit beralur, hijau atau ungu. Daun tunggal, berseling, lonjong, ujung runcing, pangkal runcing, tepi rata, tangkai pendek, panjang 5 - 15 cm, lebar 0,5 - 3 cm, pertulangan menyirip, ungu kehijauan. Bunga majemuk, bentuk bulir, di ujung batang atau cabang, garis tengah bulir 1 - 1,5 cm, Panjang bulir 5 - 15 cm, putih keunguan. Buah buni, bulat, ditutupi seludang buah, putih atau ungu. Biji bulat pipih, kecil, hitam. Akar tunggang, putih.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Seluruh tumbuhan, segar atau dikeringkan. Tumbuhan kering hasil penjemuran dapat disimpan.

KONSTITUEN:

Daun: Flavonoid, polifenol.

INDIKASI:

Hipertensi, Konjung tivitis akut, Keratitis, Uveitis, kronis, Pening.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Penggunaan tradisional di Indonesia, biji digunakan untuk mengatasi infeksi mata mata merah (Acute conjunctivitis), radang kornea mata (Keratitis), infeksi dalam mata (Chronic uveitis) dan tekanan darah tinggi (Hipertensi). Anjuran pemakaiannya 10 - 30 g. Bunga digunakan untuk mengatasi muntah darah (Hematemesis), keputihan (Leucorrhoe), menghilangkan rasa nyeri pada waktu haid dan kencing nanah dan obat cuci mata. Anjuran pemakaian 30 - 60 g direbus. Seluruh tumbuhan digunakan untuk mengatasi buang air besar lendir dan darah (Disentri), infeksi saluran kencing (Urinary tract infection). Anjuran pemakaian 30 - 60 g.

  • Celosia argentea digunakan secara internal untuk hematologikal dan gangguang inekologi. Secara eksternal untuk mengobati peradangan, desinfektan dan sebagai tapal obat untuk patah tulang.

  • Seluruh tanaman digunakan untuk mengobati disentri dan disuria.

  • Tangkai daun digunakan untuk mengobati borok, luka, bisul dan pembengkakan.

  • Biji digunakan untuk pengobatan konjung tivitis dan hipertensi.

  • Pengobatan Cina: Untuk mata merah dan pusing karena kelebihan panas atau panas hati berkobar dan untuk nebula (kabut) dengan penglihatan kabur, ini sering digunakan dengan Semen Cassiae (Jue Ming Zi).

  • Di Cina, tanaman ini adalah gulmadi ladang rami namun dikumpulkan dan dikonsumsi sebagai sayuran.

  • Di Prancis, tumbuh di kebun bunga.

  • Di Yunnan, China Tanaman ini digunakan untuk penyakit mata, hati, pengobatan penyakit mulut, penyakit darah dan digunakan sebagai afrodisiak.

  • Di Cina, biji digunakan untuk perdarahan, menoragiadan oftalmia.

  • Di Indonesia, bagian atas bunga digunakan untuk pendarahan paru - paru.

  • Di Malaysia, bagian atas bunga yang berwarna merah dibuat sediaan dekokta untuk pengobatan keputihan, haid yang berlebihan, hematuria, disentri, proteinuria, timbunan berdarah dan hidung berdarah.

  • Disentri. Tanaman 30 – 60 g, direbus, minum.

  • Hipertensi. Biji boroco 30 g, 1 gelas air, rebus menjadi 1/3 gelas, dibagi menjadi 2 kali minum.

  • Infeksi luar dan dalam mata. Biji 10 – 30 g, direbus, minum.

  • Infeksi saluran kencing. Tanaman 30 – 60 g, direbus, minum.

  • Keputihan.

    1. Bunga 60 g ditambah 60 g daging, direbus, minum air dan dagingnya.

    2. Dipakai ± 10 g bunga segar, direbus dengan 1 1/2 gelas air selama 15 menit setelah dingin disaring. Hasil saringan diminum sekaligus.

  • Keratis. Biji boroco 15 g, hati ayam secukupnya direbus, dimakan.

  • Muntah darah. Bunga boroco segar 30 – 60 g ditambah daging secukupnya, rebus menjadi sup secukupnya.

  • Sebagai obat luar. Bunga direbus, airnya untuk cuci mata (setelah disaring dengan kertas saring).

DOSIS HARIAN:

4 – 15 g daun, 3 – 15 g biji untuk dekokta.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosi sterapi yang tepat”. Namun, tidak boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang haid. Keracunan terjadi karena pemakaian terlalu banyak yang biasanya memiliki gejala rasa kering di tenggorokan. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya bila penggunaan obat ini dihentikan atau dikurangi. Dalam pengobatan Cina herbal ini memiliki aksi pembersih panas yang kuat dan bisa memperbesar pupil. Dikontraindikasikan untuk pasien dengan pupil melebar atau defisiensi hati atau ginjal.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS,https://plants.usda.gov/classification.htmL

  2. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  3. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  4. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Category: Celosia argentea, https://commons.wikimedia.org