BELIGO, BLIGU (WAXGOURD)
Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.
NAMA DAERAH:
Kundo (Aceh, Gundur (Gayo), Kudul (Simalur), Undru (Nias), Kundue (Minangkabau), Sardak (Lampung), Butong (Dayak), Baligo, Leyor (Sunda), Baligo (Jawa), Bhaligu, Kondur (Madura), Kunrulu (Bugis), Laha (Irian).
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Dilleniidae
|
Ordo
|
:
|
Violales
|
Famili
|
:
|
Cucurbitaceae
|
Genus
|
:
|
Benincasa
|
Spesies
|
:
|
Benincasa hispida (Thunb.) Cogn.
|
DESKRIPSI:
Liana menjalar. Batang berkayu, lunak, berbulu, berwarna hijau. Daun tunggal, bulat, tepi rata, ujung tumpul, pangkal membulat, panjang 10 - 17 cm, lebar 9 - 15 cm, tangkai bulat dengan panjang 10 - 15 cm, dan berwarna hijau. Bunga tunggal, berkelamin dua, terletak di ketiak daun; kelopak berbentuk corong, bercangap, halus, dan berwarna hijau muda; benang sari lima, panjang 2 - 3 cm, dan berwarna putih; kepala sari bulat, dan berwarna hijau; putik berwarna putih; mahkota kuning, berbulu halus, dan berwarna kuning. Buah buni, bulat panjang, berdaging, panjang 15 - 20 cm, dan berwarna hijau keputih - putihan. Biji keras, pipih, panjang 6 - 7 mm, lebar 5 - 6 mm, dan berwarna putih. Akar tunggang dan berwarna putih kotor. Bligu tumbuh pada ketinggian tempat 1 - 1.500 mdpl dan menyukai tempat yang terbuka dan kering, drainase dan aerasibaik, tanah gembur dan banyak humus, pada kisaran p tanah 5 - 6. Perbanyakannya dengan menggunakan biji. Jenis ini diberi para - para yang terbuat dari bambu atau dililitkan keatas pohon. Untuk penanaman komersial para - para dibuat dari besi. Amonium sulfat atau sumber nitrogen lain dapat diberikan setiap 2 minggu sekali sampai masa pembungaan. Jenis ini relative toleran terhadap kekeringan. Hanya satu buah yang diperbolehkan matang dalam 1 cabang lateral, setelah besar buah memerlukan penyangga agar tidak patah. Hama yang sering menyerang jenis ini adalah lalat buah, kumbang, dan kutu. Dalam 2 kg biji dapat dihasilkan 8.000 tanaman, dengan hasil panen mencapai 20 ton buah per hektar. Penyebarannya meliputi Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Irian Jaya.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Kulit yang dikeringkan.
KONSTITUEN:
Buah: Serat, asam-linoleat, PUFA, MUFA, asam-oleat, asam-askorbat, kalsium, magnesium, fosfor, asam-palmitat.
INDIKASI:
Abdomen, Abses, Anodin, Batu kerikil di ginjal, atau, kandung, kemih, Batuk, Demam, Demulsen, Disuria, Diuretik, Ekspektoran, Erupsi, Gonorea, Hemoptisis, Jerawat, Kehausan, Kosmetik, Laksatif, Longevitas, Luka dalam, Nyeri (Infeksi/ Luka), Paru - paru, Penyusutan bola mata setelah cedera infeksi atau penyakit Ruam, Sengatan panas (heat stroke), Supuratif, Tonik, Tumor, Vermifuga, Demulsen (penawar inflamasi atau iritasi yang dapat menyejukkan kulit dan selaput lendir).
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Penggunaan sehari – hari biji digunakan untuk batu ginjal, demam, kencing manis, pelembut kulit, radang paru, radang usus, sembelit, tonik dan wasir. Buah digunakan untuk disentri, panas dalam, perdarahan pada organ bagian dalam dan tonik, Tanaman dapat digunakan untuk pengobatan melawan tuberkulosis.
Di Filipina buah segar dibuat menjadi sirup dan digunakan untuk gangguan saluran pernafasan.
Buah segar juga digunakan untuk hemoptisis dan perdarahan organ dalam.
Jus segar digunakan diaduk Bersama dengan atau tanpa akar manis untuk tahap pertama Phtisis, penyakit gila, epilepsi, dan gangguan saraf lainnya.
Digunakan sebagai penangkal berbagai racun sayuran, merkuri, dan keracunan alkohol.
Jus bagian kortikal digunakan dengan serbuk saffron dan bekatul beras merah untuk diabetes.
Wasir. 3 g biji 3 g, daun wungu segar 8 g, daun duduk segar 6 g dan air 110 ml. Dibuat infus. Diminum 1x / hari @ 100 ml. Diulang selama 14 hari.
Radang Paru. 4 g biji segar, rimpang Temu Putih 5 g, rimpang temu Lawak 4 g, rimpang kunyit 4 g, buah kemukus 1 g dan air 10 ml. Dibuat infus. Diminum 1x / hari @100 ml. Diulang selama 14 hari.
Disentri, Sakit Perut karena panas dalam, suhu badan normal, tetapi perut sakit dan tinja berdarah. Buah segar sebesar telapak tangan, adas 10 biji, kayu pulosari (serbuk) 1 buku jari tangan dan madu 1 sendok teh. Dibuat infus atau ditim. Diminum 1 kali sehari 1 ramuan. Anak umur 3 - 4 tahun tiap jam 1 sendok makan. Anak umur 1 - 3 tahun tiap jam 1 sendok teh. Diulang selama 4 hari.
Abses paru - paru. Herba Radiks Houttuyniae Cordatae (Houttuynia cordata, yu xing cao) dan Semen Benincasae Hispidae (Benincasa hispida, dong gua ren cao).
DOSIS HARIAN:
Sediaan dekok 15 – 30 g (dekokta: sedian cair dibuat dengan cara mengekstraksi sedian herbal dengan air pada suhu 900 selama 30 menit) untuk diminum.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”.
SUMBER INTERNET:
-
Benincasahispida Cogn., http://ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id
-
Classification | USDA PLANTS. https://plants.usda.gov/classification.html
-
Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com
-
Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
-
Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id
TAUTAN GAMBAR:
-
Nourishing Indian Food - Cooking the Traditional Way, http://nourishingindianfood.blogspot.co.id