Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

BAWANG PUTIH (GARLIC)

Allium sativum L.
<span><b>BAWANG-PUTIH-(GARLIC)</b></span>
SINONIM:

Allium controversum Schrad. ex Willd.,
Allium longicuspis Regel,
Allium ophioscorodon Link,

Allium pekinense Prokh.,
Porrum ophioscorodon (Link) Rchb.

NAMA DAERAH:

Bawang (Jawa), Bawang Bodas (Sunda), Bawang handak (Lampung), Kasuna (Bali), Lasunapute (Bugis), Bhabang pote (Madura), Bawa bodudo (Ternate), Kalfeofoleu (Timor).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Liliopsida (Berkeping satu/ Monokotil)

Sub Kelas

:

Liliidae

Ordo

:

Liliales

Famili

:

Liliaceae

Genus

:

Allium

Spesies

:

Allium sativum L.

DESKRIPSI:

Habitus herba, semusim, tinggi 50 - 60 cm. Batang semu, beralur, hijau. Daun tunggal, berupa reset akar bentuk lanset, tepi rata, ujung runcing, beralur, panjang ±60 cm, lebar ±1,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung Persediaan makanan yang terdiri atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau. Bunga majemuk, bentuk payung, bertangkai panjang, putih.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Seluruh umbi segar, umbi kering dan minyak.

KONSTITUEN:

Umbi: Dimetil-sulfida, ornitin, asam-sinapat, selenium, kromium. Epidermis: Lignin. Bunga: Serat, fosfor, asam-askorbat, kalsium, zatbesi. Minyak esensial buah: Pektin. Daun: Serat, potasium, klasium, fosfor, asam-askorbat. Tanaman: Asam-alfa-linolenat, asam-sinapat. Akar: Potasium, fosfor, kalsium, desgalaktotigonin. Tunas: Serat, fosfor, asam-askorbat, klasium.

INDIKASI:

Abses, Adenopati, Alergi, Alopesia, Ameba, Amebiasis, Anemia, Anoreksia, Asma, Aterosklerosis, Bacillus, Bakteria, Batuk rejan (Pertussis), Bengkak, Bisul, Bronkiektasis, Cacing gelang, Cacing kremi, Cacing pita, Cacingan tambang, Cacingan, Cantengan, Coccidiosis, Demam, Diare, Dimensia, Dipteria, Disentri, Dispepsia, Dispnea (sesak), Dropsi, Edema, Epilepsi, Escherichia, Fibroid, Filaria, Flu, Gangren, Giardia, Gigitan hewan, Gigitan ular, Gout, Gugup, Heliko bakter, Hepatotoksisitas (acetaminophen), Herpes jari tangan, Herpes, Hiperglikemia, Hiperlipidemia, Histeria, HIV ,Hiperperistalsis, Hipoglikemia, Hipotensi, Impotensi, Imunodepresi, Indurasi, Infeksi, Infeksi jamur, Infeksi saluran kemih, Inflamasi, Jamur kaki, Jamur, Jerawat, Kandida Kanker abdomen, Kanker kandung kemih, Kanker kelenjar, Kanker kulit, Kanker lambung, Kanker paru,Kanker prostat, Kanker Rahim, Kanker usus besar, Kanker, Kapalan, Karbunkel, Karies, Kegemukan, Kehausan, Kelelahan kronis, Kelemahan, Keracunan timbal, Keratosis, Kista pada kulit, Klaudikasiointermiten (Kondisi kepincangan dan nyeri semakin meningkat Ketika berjalan yang disebabkan oleh iskemiaotot - otot kaki yang mengalami obstruksi arteri), Kolera, Kolesistosis, Kolesterol tinggi, Kolik, Kolitis, Kolosis, Kongesti, Konstipasi, Konvulsi, Kram, Kriptokokkus, Kusta, Kutil, Kutil pada kaki Batuk, Leishmaniasis, Leukemia, Leukoderma (Vitiligo), Lipoma, Luka bakar, Luka tenggorokan,Luka, Malaria, Melankolia, Mempermudah persalinan, Menopause, Mialgia, Miofasitis, Mual, Mukosis, Neuralgia, Nikotinisme, Nyeri abdomen, Nyeri haid, Nyeri telinga, Nyeri, Odontosis, Palpitasi, Paradentosis, Paralisis, Parasit, Paratipoid, Paratifus,Penuaan dini, Penyakit bronkus paru, Penyakit epigastrium, Penyakit gila, Penyakit ginjal, Penyakit hati, Penyakit infeksi ragi, Penyakit jantung, Penyakit kandung kemih, Penyakit kulit Diabetes, Penyakit lambung, Penyakit laring (kotak suara),Penyakit limpa, Penyakit paru, Penyakit pelebaran pembuluh vena, Penyakit pencernaan, Penyakit pernafasan, Penyakit rongga mulut, Penyakit selaput meninges, Penyakit sendi, Penyakit telinga bagian tengah, Penyakit tenggorokan, Penyakit tonsil (amandel), Penyakit usus, Penyakit vagina, Pikun, Pingsan, Pneumonia Poliomielosis, Polip, Pulposis, Radang selaput lender hidung dan tenggorokan, Radang usus buntu, Rematik, Retensi cairan, Sakit kepala, Sakit pinggang, Lupus, Salmonella, Sariawan, Selesma, Seliak, Sendawa/ perut kembung, Sepsis, Shigella, Sindrom Raynaud, Sinusosis, Sitomegalo, virus, Skabies, Skiatika, Sporotrikosis, Stafilokokus, Streptokokkus, Susah tidur, Takut ketinggian, Tekanan darah tinggi, Trombosis, Tipoid, Tifus, Trakoma, Trigli serida tinggi, Trikomoniasis, Tripanosomiasis, Tuberkulosis, Tuli, Tumor, Tungau kudis, Ulkus kaki, Ulkus, Virus, Wasir.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Secara tradisional, obat ini digunakan untuk mengobati bronchitis kronis, katarak pernafasan, pilek berulang, batuk rejan, asma bronkitis, influenza dan bronchitis kronis. Penggunaan bawang putih dan bawang putih secara modern difokuskan pada efek antihipertensi, antiaterogenik, antitrombotik, antimikroba, fibrinolitik, antikanker dan efek penurun lipid yang terkenal.

  • Orang Arab menghirup uap rebusan bawang putih yang mendidih untuk mengobati tuberkulosis, konsumsi 1 siung setiap hari untuk mengatasi kolik, diabetes, diare, enteralgia dan pembengkakan. 1 siung bawang putih, susu sapi, lemak (fat), dipanaskan sampai mengental, tambahkan jahe (Gunakan rimpang yang ada dalam tanah), laurel (Laurus nobilis), lada, dan senna (Senna alexandrina), gunakan untuk pilek, batuk, nefrosis dan perbaiki ingatan. Orang Arab menggunakan abu siung yang dibakar untuk mengobati infeksi mata.
  • Orang Bolivia menggunakan 1 siung bawang putih arteriosklerosis, kongestiserebral, arterial tinggi tekanan. Konsumsi sup bawang putih untuk mengatasi masalah peredaran darah dan ginjal dan 3 siung bawang putih dipanggang dalam satu cangkir susu dengan madu untuk masalah arteriosklerosis, lambung, pernapasan, atau paru dan mengkonsumsi segelas air putih dengan 20 tetes tingtur bawang putih untuk pendarahan, tekanan darah tinggi, palpitasi, varises.
  • Orang Dominikan menggosok bawang putih pada bagian yang terkena rematik.
  • Orang Haiti minum rebusan (dekokta) umbi, jus, atau the untuk bronkitis, dermatosis, gas, gatal, pneumonia dan masalah paru lainnya. Konsumsi umbi untuk cacingan dan hipertensi.
  • Orang Meksiko mengkonsumsi 3 siung pada susu setiap pagi untuk mencegah malaria dan tuberkulosis serta minum ramuan daun sebagai emenagoga.
  • Orang Peru memakan 1 siung untuk mengatasi aritmia, arteriosklerosis, kardiopati, selesma, diabetes, emboli, histeria, hipertensi, malaria, menopause, sindrom perokok, splenosis dan Trombosis. Menggosok bawang putih yang dipotong untuk mata ikan (bubulan/ corn), ketombe, infeksi, gatal, rematik, luka, vitiligo, dan kutil (warts/ papilloma).
  • Orang Trinidad mengkonsumsi rebusan bawang putih untuk dispepsia, enterosis, hipertensi, sakit perut, stranguria, dan menggosok 1 siung yang dihaluskan pada perut untuk memudahkan persalinan.
  • Suku Yucatan konsumsi 3 potong umbi kedalam susu atau jus tomat untuk diabetes dan malaria.
  • Di Filipina, umbi bawang putih digunakan untuk hipertensi. Juga digunakan sebagai diuretik, dan dimakan segar atau dibakar untuk batuk pada anak-anak.
  • Asma, batuk dan masuk angin. 3 siung bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur 1 sendok makan madu dan gula batu sampai merata dan diperas/ disaring, diminum setiap pagi sampai sembuh.
  • Batuk. Sebanyak 30 g bawang putih yang berkulit keunguan dikupas kulitnya, ditumbuk halus, lalu tambahkan satu cangkir kecil air matang hangat. Tumbukan bawang putih tersebut dibiarkan terendam selama 5 - 6 jam, lalu ditambahkan gula secukupnya. Perlakuan ini dilakukan selama tiga hari.
  • Disentri. Sebanyak 5 g bawang putih dibuang kulitnya, lalu dimakan beberapa kali sehari. Cara ini diulang isetiap hari selama 5 - 6 hari.
  • Pencegah pilek. Bawang putih secukupnya ditumbuk menjadi bubur, lalu ditambah 10 bagian air matang dingin. Larutan ini dioleskan kehidung sehingga hidung menjadi terasa hangat.
  • Pencegah radang selaput otak belakang. Sebanyak 5 g bawang putih, lalu dimakan pada waktu makan. Setelah makan mulut dicuci dengan air garam. Perlakuan ini dilakukan selama tiga hari. Selain cara tersebut ada cara lain, dengan cara sebanyak 5 g bawang putih dikupas kulitnya, ditumbuk, lalu ditambahkan 40 ml air dan gula secukupnya. Ramuan ini dibagi menjadi 2 bagian dan disajikan 2 kali sehari. Pengobatan ini dilakukan selama 5 hari.
  • Perdarahan Hidung. Sebanyak 10 g bawang putih ditumbuk dan diletakkan ditelapak kaki bagian tengah penderita. Jika pendarahan dari lubang hidung sebelah kanan, bawang putih diletakkan disebelah kanan bagitu juga sebaliknya. Jika pendarahan dari kedua lubang hidung, bawang putih diletakkan dikedua kaki. Pendarahan hidung akan berhenti apabila kaki sudah terasa panas.
  • Bisul, Borok dan Bengkak Keracunan. Bawang putih secukupnya ditumbuk dibubuhkan pada bagian yang sakit dan ditutup dengan perban.
  • Hipertensi.
    1. 3 siung bawang putih, ditumbuk halus dan diperas dengan air secukupnya, Ialu disaring lalu diminum secara teratur setiap hari. Atau 2 siung bawang putih, dipanggang dengan api, dimakan setiap pagi selama 7 hari.
    2. Dipakai ± 4 gumbi lapis Allium sativum, dikupas dan dicuci, dimakan mentah sebagai lalab.
    3. Setiapakan makan nasi dianjurkan memakan sebanyak 1 siung bawang putih mentah setiap hari. Namun, penderita yang tidak kuat dapat mengkonsumsi bawang putih kemasakan.
  • Sakit kepala. Umbi bawang putih ditumbuk halus digunakan untuk kompres pada dahi.
  • Sakit kuning, sesak nafas dan busung air. 1 umbi bawang putih ditumbuk halus, 1 potong gula batu sebesar telu rayam. Bahan - bahan tersebut direbus Bersama dengan 3 gelas air sampai mendidih dan diaduk sampai merata, dan disaring. Diminum 2 kali sehari 2 sendok makan, pagi dan sore.
  • Ambeien. Umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian diperas, dioleskan di sekitar dubur setiap hari.
  • Sembelit. yoghurt bawang putih dan bawang merah secukupnya, kedua bahan tersebut ditumbuk halus, diperas untuk diambil airnya, kemudian dicampur sampai merata dan disaring kemudian diminun.
  • Luka memar karena tikaman atau pukulan. Bawang putih ditumbuk halus, kemudian diberi 1 sendok madu dan dicampur sampai merata. Oleskan pada bagian yang luka.
  • Luka kena benda tajam berkarat. Umbi bawang putih dibakar, kemudian dicelupkan kedalam minyak kelapa dan ditumbuk halus. Oleskan pada bagian yang luka.
  • Mempercepat matangnya bengkak abses. Umbi bawang putih dipanasi dengan minyak cat, kemudian ditumbuk halus. Tempelkan pada bagian yang bengkak.
  • Mengeluarkan serpihan kaca, kayu atau duri. Umbi bawang putih ditumbuk halus. Tempelkan pada baglan yang kemasukan serpihan kaca, kayu atau duri.
  • Sengatan serangga. Umbi bawang putih ditumbuk halus, kemudian dicampur dengan, sendowo dan garam secukupnya. Aduk sampai merata. Oleskan pada bagian tubuh yang disengat serangga.
  • Mengusir cacing kremi dan cacing perut. Beberapa suing bawang dikupas dan dicuci bersih, dimakan langsung.
  • Sulit tidur (Susah tidur). Beberapa slung bawang putih, dikupas dan dicuci bersih, dimakan langsung sebelum tidur.
  • Artritis, rematik, sakit gigi. Lembutkan beberapa suing bawang putih dan gosokkan pada bagian yang sakit.
  • Gigitan serangga. Lembutkan bawang putih borehkan pada bagian yang sakit. Campuran Allium sativum dan Curcuma longa digunakan untuk pengobatan profilaksis hiperkolesterolemia, aterosklerosis, hiperlipidemia dan hipertensi.
  • Rebusan daun dan umbi untuk demam dan sebagai hipotensi, karminatif, ekspektoran, tonsillitis dan antelmintik.
  • Jus bawang putih segar digunakan untuk pilek, batuk, sakit tenggorokan, suara serak, asma dan bronkitis.
DOSIS HARIAN:

9 – 15 g umbi segar, 0,25 – 0,5 cangkir umbi segar, 6 – 1 2 g umbi kering, 0,03 – 0,12 ml minyak bawang putih / hari, 2 – 4 ml jus bawang putih. Dalam pengobatan dianjurkan mengkonsumsi bawang putih mentah sebanyak 3 siung per hari, sedangkan untuk penyembuhan dianjurkan mengkonsumsi bawang putih sebanyak 3 siung per minggu.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Sebagian orang menyukai memakan bawang putih. Namun sebagian orang sensitive terhadap bawang putih. Bagi orang yang sensitif, mungkin mengalami dada seperti terbakar dan buang angin terus menerus. Ada baiknya menghentikan konsumsi bawang putih sebelum operasi. Efek farmakologis dilaporkan pada kasus berikut dan didokumentasikan pada konsumsi bawang putih yang berlebihan: Dapat meningkatan risiko perdarahan pada pasien yang menjalani operasi, iritasi gastrointestinal dan infarkmiokard. Paparan topical dapat menyebabkan dermatitis kontak alergi dan kulit terbakar. Sediaan bawang putih sangat berpotensi untuk menghambat obat – obatan lain yang diberikan secara bersamaan, terutama yang sejenis (agen antiplatelet dan antikoagulan) atau efek yang berlawanan, harus dipertimbangkan.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com

  3. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  4. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  5. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Allium sativum, https://commons.wikimedia.org