Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

BAWANG MERAH (ONION)

Allium cepa L.
<span><b>BAWANG-MERAH-(ONION)</b></span>
SINONIM:

Allium angolense Baker,
Allium aobanum Araki
Allium ascalonicum auct.
Allium esculentum Salisb.,
Allium salota Dostál,
Ascalonicum sativum P.Renault,
Allium cepaeum St.-Lag.,
Allium commune Noronha,

Allium napus Pall. ex Kunth,
Allium pauciflorum Willd. ex Ledeb.,
Cepa alba P.Renault,
Cepa esculenta Gray
Cepa pallens P.Renault,
Cepa rubra P.Renault,
Kepa esculenta Raf.,
Porrum cepa (L.) Rchb

NAMA DAERAH:

Bawang abang mirah (Aceh), Pia (Batak), Bawang abang (Palembang), Bawang sirah, Barambang sirah, Dasun merah (Minangkabau), Bawang suluh (Lampung), Bawang beureum (Sunda), Brambang, Brambang abang (Jawa), Bhabang mera (Madura), Jasun bang, Jasunmirah (BaIi), Lasuna mahamu, Ransuna mahendeng, Yantunamopura, Dansunarundang, Lasuna randang, Lansunamea, Lansuna Raindang (Sulawesi Utara), Bawangi (Gorontalo), Laisunapilas, Laisunampilas (Roti), Kalpeo meh (Timor), Bowang wulwul (Kai), Kosai miha, Bawarohiha (Ternate), Bawakahori (Tidore).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

racheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Liliopsida (Berkeping satu/ Monokotil)

Sub Kelas

:

Liliidae

Ordo

:

Liliales

Famili

:

Liliaceae

Genus

:

Allium

Spesies

:

Allium cepa L.

DESKRIPSI:

Habitus herba, semusim, tinggi 40 - 60 cm. Tidak berbatang, berumbi lapis, merah keputih putihan, berlobang, bentuk lurus, ujung runcing, tapi rata, panjang ± 50 cm, lebar ±0,5 cm, menebal dan berdaging serta mengandung persediaan makanan yang terdiri atas subang yang dilapisi daun sehingga menjadi umbi lapis, hijau. Daun tunggal, memeluk umbi lapis. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris, panjang ±40 cm, hijau, benang sari enam, tanghai sari putih, kepala sari hijau, putik menancap pada dasar bunga, mahkota bentuk bulat telur, ujung runcing, tengahnya bergaris putih. Buah batu, bulat, hijau. Biji segitiga, hitam. Akar serabut, putih.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Umbi lapis.

KONSTITUEN:

Umbi: Serat, kuersetin,difenilamin, potasium, asam-protokatekuat. Bunga: Betakaroten. Jus buah: asam-piruvat. Daun: Bets-karoten, niasin, tiamin, endolisin, muramidas. Tanaman: Difenilamin. Biji: Asam-linoleat, asam-oleat, asam-palmitat, asam-stearat. Minyak biji: Zat besi, asam-linoleat, asam-oleat, asam-palmitat,asam-stearat.

INDIKASI:

Adenopati, Alergi, Ameba, Anafilaksis, Angina, Anoreksia, Apopleksi, Asma, Aterosklerosis, Bakteria, Basilus, Batu kerikil di ginjal atau kandung kemih, Batuk rejan (Pertussis), Batuk, Bengkak, Bisul, Blister, Borok, Cacingan, Cantengan, Chilblain (Gatal karena kedinginan), Dada, Demam, Diabetes, Disentri, Dispepsia, Dispnea (sesak), Disuria, Dropsi, Dusgeuzia, Edema, Epilepsi, Epitaksis, Escherichia, Flu Furunkel (Radang kulit yang membentuk abses), Gigitan kutu, Gugup, Herpes jaritangan, Hiperglikemia, Hiperlipidemia, Histeria, Imunodepresi, Indurasi, Infeksi jamur Infeksi, Inflamasi, Jamur, Jerawat, Kandida, Kanker anus, Kanker esofagus, Kanker kelenjar, Kanker lambung, Kanker paru, Kanker payudara, Kanker Rahim, Kanker usus besar, Kanker, Karbunkel, Karies, Kegemukan, Kolera, Kolesistosis, Kolesterol tinggi, Kolik, Kolosis, Kongesti, Konvulsi, Kram, Kudis, Kutil pada kaki, Kutil, Limfangites, Luka bakar, Luka tenggorokan, Luka, Malaria, Memar, Neuralgia, Noninsulin-Dependent, Diabetes Mellitus, Nyeri abdomen, Nyeri haid, Nyeri telinga, Nyeri, Odontosis, Oftalmia, Osteoporosis, Parasit, Penyakit bronkus paru, Penyakit ginjal, Penyakit gusi, Penyakit hati, Penyakit infeksi ragi, Penyakit jantung, Penyakit kandung empedu, Penyakit kulit, Penyakit kuning, Penyakit lambung, Penyakit limpa, Penyakit rongga mulut, Penyakit telingah bagian tengah, Penyakit tenggorokan, Penyakit tonsil (amandel), Penyakit usus Perdarahan, Periodontosis, Pingsan, Proktosis, Prolapse, Protozoa, Rabies, Rabun senja, Radang selaput lender hidung dan tenggorokan, Rematik, Sakit gigi, Sakit kepala sebelah, Salmonella, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Sengatan, Sengatan panas (heat stroke), Skabies, Stranguria, Streptococcus, Susah tidur, Tekanan darah tinggi, Tenesmus, Trombosis, Tinnitus, Trigliserida tinggi, Tuberkulosis, Tuli, Tumor, Tungau, Vertigo, Virus.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Penggunaan sehari - hari dapat digunakan untuk: Pilek, batuk/ bronkitis, demam dan flu, inflamasi pada mulut dan faring, keluhan dispesia (Rasa tidak nyaman pada perut bagian atas atau dada, kehilangan nafsu makan, arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah).

  • Umbi bawang merah diparut, kemudian dipanaskan dan dicampur dengan sabun yang telah diparut dan dioleskan pada abses.

  • Parutan umbi bawang merah dicampur dengan albumen, tar pinus dan sabun dibuat pasta dan diterapkan secara topical untuk patah tulang.

  • Orang Arab menggunakan ekstrak bawang merah dan madu sebagai ekspektoran, mengatasi kram perut dan menggosoknya di wajah untuk menghilangkan noda hitam atau ruam kulit. Mereka memasak bawang merah dengan telur dan minyak wijen untuk mengatasi pilek dan batuk. Menggunakan umbi yang jus sebagai obat penenang, tuli dan infeksi. Mengkonsumsi bawang segar untuk membersihkan iritasi pada tenggorokan.

  • Orang Bahaman menaruh sepotong bawang di sepatu di dekat tumit untuk mengobati pilek.

  • Orang Bolivia memakan umbi untuk mengatasi masalah pernafasan, batu kandung kemih, batu ginjal dan peradangan. Mengkonsumsi manisan bawang untuk mengatasi batuk, dropsi, insomnia, Batuk rejan (Pertussis) dan stranguria. Sup bawang merah untuk kram, kelumpuhan, rematik dan varises.

  • Orang Kurakaon menggantungkan bawang merah pada leher untuk mengatasi sakit telinga dan telinga berdenging.

  • Orang Dominikan menggunakan potong bawang dicampur dengan madu untuk bronkitis dan selesma.

  • Orang Nikaragua Garifuna mengkonsumsi jus untuk gangguan pernafasan pada paru, cacingan dan parasit usus.

  • Orang Haiti mengoleskan bawang merah yang diiris ke kepala untuk sakit kepala.

  • Orang Italia menggunakan bawang merah untuk peradangan tangan dan kaki akibat terkena dingin dan udara lembab (chilblain), mengeluarkan serpihan tajam dari kulit dan duri.

  • Orang Jepang menaruh bawang merah di bawah bantal untuk mengatasi insomnia.

  • Orang Peru dan Bolivia menggunakan teh kulit bawang merah untuk radang tenggorokan dengan suara yang hilang.

  • Orang Peru menerapkan kulit bawang merah untuk luka bakar dan mencegah sengatan matahari.

  • Orang Rusia mendidihkan umbi bawang merah dalam cuka dan mengoles untuk kutil.

  • Orang Spanyol merekomendasikan jus bawang merah untuk telinga berdenging dan bahkan tuli.

  • Orang Trinidad mengkonsumsi rebusan bawang merah untuk dada yang dingin, batuk dan tuberkulosis.

  • Suku Yucatan mengkonsumsi 3 sudut jus bawang per hari untuk thrombosis pada arterikoroner, edema, proteinuria, stranguria dan menambahkan jus lemon untuk flu, rematik serta amandel.

  • Orang Arab mengeringkan umbi bawang merah digunakan secara oral sebagai alat kontrasepsi, secara eksternal sebagai obat gosok, dan sebagai emenagoga dalam bentuk pessary (obat supositoria vagina) dalam pengobatan Unani.

  • Orang Brazil. Ekstrak air panas umbi bawang merah segar diminum untuk mengobati hipertensi atau menginduksi diuresis.

  • Orang Mesir. Memanggang umbi bawang merah yang digunakan secara intravaginali sebagai alat kontrasepsi, sebelum dan sesudah koitus.

  • Orang Eropa. Menggunakan bawang merah per oral untuk melancarkan haid.

  • Orang Fiji. Jus umbi bawang merah segar diterapkan sebagai obat mata untuk meningkatkan penglihatan, jus yang dihangatkan dengan minyak kelapa diteteskan di telinga untuk mengatasi sakit telinga. Umbi segar dimakan mentah ,dengan garam untuk sakit perut.

  • Orang Jerman. Jus umbi bawang merah segar digunakan secara eksternal sebagai agenanti inflamasi pada gigitan serangga dan untuk bronkitis.

  • Orang Yunani. Menghangatkan umbi bawang merah, diterapkan secara eksternal untuk mengobati Furunkel (Radang kulit yang membentuk abses).

  • Orang Guatemala. Ekstrak umbi bawang merah dengan air panas dikeringkan digunakan secara eksternal Untuk ulkus, bisul, memar, borok, penyakit kulit, iritasi, erupsi, erisipelas dan luka bakar.

  • Orang India. Mengkonsumsi umbi bawang merah sebagai emenagoga. Ekstrak dengan air panas diminum oleh Wanita sebagai emenagoga. Ekstrak dengan butanol diminum untuk mengatasi asma. Ekstrak dengan air panas diminum pria dan wanita sebagai afrodisiak. Ekstrak dengan butanol diminum sebagai ekspektoran dan diuretik. Ekstrak biji dengan air panas diminum sebagai emenagoga. Jus buah segar, dicampur dengan jus daun Achyranthes bidentata digunakan secara oral setiap 2 jam untuk kolera. Ekstrak dengan air panas digunakan secara oral untuk diabetes, disentri dan demam. Jus daun sebagai obat mata untuk mengobati penyakit kuning.

  • Orang Italia. Mengkonsumsi umbi bawang merah untuk mengatasi nyeri haid, rahim dan memperbaiki pencernaan. Rebusan umbi segar atau dari tunas yang dikeringkan digunakan secara per oral sebagai agen cicatrizing dan untuk mengobati gigitan serangga. Ekstrak dengan air panas umbi bawang merah kering digunakan untuk mengatasi pembengkakan. Umbi segar mentah dimakan untuk memperbaiki penglihatan.

  • Orang Jepang. Umbi segar digunakan Sebagian dari diet.

  • Orang Kuwait. Umbi digunakan per oral sebagai emenagoga dan afrodisiak

  • Orang Malaysia. Umbi digunakan per oral untuk Amenorea.

  • Orang Meksiko. Rebusan daun kering dicampur dengan Pimpinella anisum dan Allium sativum diberikan secara oral pada bayi yang baru lahir. Akar digunakan secara oral untuk memudahkan pemutusan plasenta.

  • Orang Nepal. Mengkonsumsi umbi segar untuk tuberculosis atau 500 g daun Adhatodavasica didekokta dalam 5 liter air sampai massa coklat tua tetap ada. Atau konsumsi setengah sendok teh hasil dekokta Adhatodavasica dicampur dengan madu dan 10 g Allium cepa dua kali sehari selama 6 bulan.

  • Orang Nigeria. Umbi segar digunakan per oral sebagai obat karminatif, tonik, antipiretik, hipotensi dan diuretik.

  • Orang Peru. Ekstrak dengan air panas umbi segar digunakan secara oral untuk mengatur tekanan darah, dropsi, masalah saluran kencing, batu empedu, bronkitis dan sebagai antidiabetes. Penggunaan eksternal, ekstrak digunakan untuk jerawat.

  • Orang Filipina. Ekstrak butanol dari umbi yang dikeringkan digunakan per oral untuk mengobati tekanan darah tinggi.

  • Orang Arab Saudi. Ekstrak dengan air panas umbi segar atau umbi kering secara per oral untuk diabetes, tetes mata, kolik, selesma, bronchitis kronis, kudis, panas tubuh, epilepsi, histeris, mimisan, ikterus, penglihatan yang tidak jelas, pembesaran limpa, nyeri rematik dan stranguria.

  • Orang Thailand. Minyak esensial umbi segar diberikan dengan inhalasi, digunakan untuk pengobatan pilek. Umbi digunakan secara per oral untuk infeksi gastrointestinal.

  • Orang Tunisia. Umbi kering digunakan secara per oral sebagai antiflogistik dan dioleskan secara eksternal untuk mengobati infeksi.

  • Orang Amerika Serikat. Umbi segar digunakan secara oral sebagai obat penenang, pembersih darah dan ekspektoran.

  • Orang Vietnam. Umbi dikonsumsi sebagai emenagoga.

  • Orang India Barat. Jus umbi dicampur gula diberikan kepada anak - anak untuk cacing.

  • Orang Yaman. Ekstrak dengan air panas tumbuhan digunakan untuk pengobatan.

  • Orang Yugoslavia. Ekstrak dengan air panas diambil secara per oral untuk diabetes.

  • Batuk. Umbi Bawang merah 4 g, Daun Poko segar 4 g, Daun Sembung segar 3 g, Herba Pegagan segar 4 g, Buah Adas 2 g dan Air 125 ml. Semua bahan dipipis, dibuat infus atau pil. Diminum sehari 1 kali, pagi hari 100 ml. Apabila dipipis diminum 1 kali sehari 1/4 cangkir. pil, diminum 3 kali sehari 9 pil. Diulang selama 14 hari.

  • Kencing manis. Umbi Bawang Merah (dirajang) 4 g, Buah Buncis (dirajang) 15 g, Daun Salam (dirajang) 10 helai dan Air 120 ml. Dibuat infus. Diminum sehari 1 kali 100 ml. Diulang selama 14 hari.

  • Demam dan Perut Kembung pada Anak - anak. Umbi Bawang Merah (potong tipis) secukupnya, Minyak Kelapa secukupnya dan Minyak Kayu Putih secukupnya. Semua bahan diremas - remas kemudian Minyak tersebut dioleskan pada perut yang kembung, seluruh badan, kaki, dan tangan pada anak yang demam.

  • Penurun panas. Dipakai ± 20 g umbi lapis Allium cepa, dicuci dan diparut. Hasil parutan dicampur dengan 1 sendok makan minyak kelapa, dibalurkan pada badan.

DOSIS HARIAN:

0,25 – 1 g bawang merah, 1 bawang merah/ hari, 50 g bawang merah segar atau 20 g bawang merah kering, 1 sendok teh jus bawang merah 3 – 4×/ hari, 1 – 3 g serbuk biji.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Asupan dalam jumlah besar dapat menyebabkan keluhan lambung.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  3. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.net.idindpd_tanobat

  4. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Allium cepa, https://commons.wikimedia.org