Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

BALAKACIDA (SIAM WEED)

Chromolaena odorata (L.) r. m. King & H. rob.
<span><b>BALAKACIDA-(SIAM-WEED)</b></span>
SINONIM:

Chromolaena odorata L.
Eupatorium brachiatem Witc.
Eupatorium conyzoides Vahl

Eupatorium klattii Milsp.
Eupatorium odoratum L.
Osmia odorata (L.) C. Schultz

NAMA DAERAH:

Balakacida (Sunda).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Rosidae

Ordo

:

Myrtales

Famili

:

Melastomataceae

Genus

:

Melastoma L.

Spesies

:

Melastoma malabathricum L.

DESKRIPSI:

Habitus perdu, tinggi ± 4 m. Batang berkayu, bulat, berbulu rapat atau bersisik, percabangan simpodial, coklat. Daun tunggal, bulat telur, panjang 2 - 20 m, lebar 1 - 8 cm, berhadapan, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, berbulu, hijau. Bunga majemuk, kelopak berlekatan, berbulu, bagian ujung pendek dari pangkal, ujung meruncing, daun pelindung bersisik, ungu kemerahan, benang sari delapan sampai dua belas, 134 panjang ± 3 cm, merah muda, putik satu, kepala putik berbintik hijau, bakal buah beruang empat sampai enam, mahkota lima, bulat telur, ungu. Buah buni, bulat telur, merah. Biji kecil, merah. Akar tunggang, coklat.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Akar, Bunga, Daun dan Tunas muda.

KONSTITUEN:

Bagian aerial tanaman mengandung, lupeol, beta-amirin, flavon, salvigenin, flavonoid, kaempferide, tamariksetin, sakuranetin, iso-sakuranetin, akasetin, kalkon, odoratin, sinensetin, trihidrik alkohol, seril alkohol, asam-anisat, sterol, odoratin. Hasil isolasidaun: Serilalkohol, α-, β- dan γ-sitosterol.

INDIKASI:

Alergi, Amenorea, Asma, Bacillus, Bakteria, Batuk, Borok, Demam, Depresi, Diabetes, Dispepsia, Edema, Escherichia, Flu, Furunkel, Gonorea, Gugup, Indigesti, Infeksi, Inflamasi, Insomnia, Jerawat, Kanker paru, Kehamilan, Kolera, Kongesti, Lecet, Luka, Luka bakar, Malaria, Memar, Mikrobakterium, Mikrokokus , Neisseria, Neurastenia, Nyeri, Nyeri lambung, Pembengkakan, Penyakit tonsil, Penyakit ginjal, Penyakit jamur, Penyakit kandung kemih, Penyakit kelamin, Penyakit kulit, Penyakit lambung, Penyakit tenggorokan, Perdarahan, Pilek, Pisisida, Propioni bacterium, Rematik, Sakit kepala, Spasme, Stafilokokus, Streptokokus.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Daun yang masih muda dapat digunakan untuk luka dan luka tersayat

  • Orang Barbadan, Belize, Panama dan Trinidad menggunakan rebusan daun untuk pilek dan batuk.
  • Orang Belize dan Hispaniolans menggunakan teruntuk depresi, insomnia, radang tenggorokan dan kegugupan. 135
  • Orang Kolombia menggunakan seluruh tanaman untuk melawan tumor.
  • Orang Kuba menggunakannya untuk kolera, dermatosis, demam, dan neurastenia.
  • Orang Dominikan membuat tapal daun yang diborehkan pada radang dan kulit yang mengelupas dan mengkonsumsi daun yang digerus Bersama segelas susu untuk mengobati asma. Orang Dominikan mengkonsumsi teh daun untuk mengatasi dispepsia pada Wanita hamil dan untuk mengobati malposisi uterus.
  • Orang Guatemala menggunakan akar sebagai stomakik dan tonik.
  • Orang Haiti menggunakan teh atau rebusan daun untuk pilek, batuk, dispepsia, demam, flu, masuk angin, radang tenggorokan, rematik, dan amandel.
  • Orang Jamaika mengkonsumsi rebusan daun untuk mengatasi demam, membasuh kulit dengan air rebusan daun untuk mengatasi penyakit kulit.
  • Suku Maya menggunakan rebusan untuk nefrosis dan nyeri lambung.
  • Orang Meksiko menggunakan rebusan akar sebagai emenagoga.
  • Orang Nepal menggunakan jus tanaman untuk mengobati lecet, luka tersayat dan luka.
  • Orang Nigeria menggunakan rebusan daun untuk batuk, influenza, pendarahan internal dan malaria.
  • Orang Panama Jamaika minum teh daun untuk pilek.
DOSIS HARIAN:

Ekstrak etanol dari daun memiliki sifat anti bakteri dan anti jamur yang buruk.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Melastoma malabathricum L. Dilaporkan menjadi akumulator aluminium (Al). Sampai dengan 10 g Al/ kg berat kering pada daun tua dan sampai dengan 7 g Al/ kg berat kering pada daun baru, hal ini mengakibatkan akumulasi aluminium di tulang dan otak, menyebabkan neurotoksisitas, bila dikonsumsi dalam jumlah besar.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. Herb-Drug Interactions, http://www.stuartxchange.com

  4. Melastoma malabathricum, http://uses.plantnet-project.org

  5. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  6. Warung informasi teknologi warintek. http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. Category: Chromolaena odorata, https://commons.wikimedia.org