ASOKA
Saraca indica L
SINONIM:
Jonesia minor Zoll. & Moritzi
Saraca asoca (Roxb. ) De Wilde.
Saraca arborescens Burm. f.
Saraca bijuga Prain
Saraca harmandiana Pierre
Saraca minor (Zoll. & Moritzi) Miq.
Saraca pierreana Craib
Saraca zollingeriana "sensu Prain, non Miq
NAMA DAERAH:
Asoka (Sumatera), Soka, Angsoka, Angsana, atau Asoka (Jawa), Gempol (Bali), Asoka (Sulawesi). Asoka atau Angsoka (Kalimantan), Kembang-dades (Sunda).
KLASIFIKASI:
Kerajaan
|
:
|
Plantae (Tumbuhan)
|
Sub Kerajaan
|
:
|
Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
|
Super Divisi
|
:
|
Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
|
Divisi
|
:
|
Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
|
Kelas
|
:
|
Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)
|
Sub Kelas
|
:
|
Rosidae
|
Ordo
|
:
|
Fabales
|
Famili
|
:
|
Caesalpiniaceae
|
Genus
|
:
|
Saraca
|
Spesies
|
:
|
Saraca indica L.
|
DESKRIPSI:
Tumbuhan dengan bunga yang tumbuh pada cabang-cabang besar. Bunganya tumbuh secara bergerombol dan berderet dengan benang sari yang mencuat keluar seperti kembang api. Warna bunganya ada yang kuning, jingga dan merah. Asoka memiliki batang yang keras dengan tingginya dapat mencapai 7 m, sedang daunnya majemuk dan berbentuk oval berujung lancip.
BAGIAN YANG DIGUNAKAN:
Kulit tumbuhan
KONSTITUEN:
Penelitian dengan mengisolasi tanaman menghasilkan asam elagik, katekin, quercetin, 3,4-dihidroxi-benzaldehida dan senyawa 3,7,11,15-tetrametil heksadesen-1ol. Kulit kayu mengandung senyawa esterogenik, ergosterol. Analisfitokomia menghasilkan β-sitosterol, flavonoid, flavonglikosida, yorantosianin, minyak bunga, pada kulit kayu menghasilkan katekol,sterol, tannin, flavonoid, glikosida, leukopelargonidin dan leukosianidin.
INDIKASI:
Bakteria, Cacingan, Diabetes, Disentri, Nyeri haid, Dispepsia, Disuria, Fibroid, Fraktur, Gigitan ular, Kanker, Karsinoma, Kehausan, Kelelahan, Keputihan, Kolik, Menoragia, Nyeri abdomen, Oksitokik, Penyakit kandung empedu, Penyakit kelamin, Penyakit lambung, Penyakit Rahim, Penyakit usus, Perdarahan, Sengatan, Sifilis, Wasir.
PENGGUNAAN TRADISIONAL:
Penggunaan sehari-hari dapat digunakan untuk: Perdarahan, kanker, karsinoma, disentri, nyeri haid, disuria, kelelahan, tulang retak (fraktur), digigit ular, keputihan dan wasir.
Kulit pohon digunakan untuk menoragia (Darah haid berlebihan) yang disebabkan fibroid, leukorea dan perdarahan internal.
Digunakan untuk nyeri haid, depresi, tonik, rematik, penyakit kulit dan gangguan perkemihan.
Jus daun, dicampur dengan biji jinten hitam digunakan untuk nyeri lambung.
Materia Medica awal di India, 1.500 m, menyebut tanaman tersebut sebagai tonik uterus yang digunakan untuk mengatasi gangguan haid.
Bunga yang digunakan untuk adenitis serviks, kelemahan kandung empedu, sifilis, hiperdipsia, disentri hemoragik, wasir dan kudis. Jus bunga digunakan sebagai pendingin mengatasi kelemahan kandung empedu.
Di India, kulit kayu digunakan sebagai obat penenang rahim.
Di Pakistan, digunakan untuk pendarahan uterus yang berlebihan.
Digunakan untuk pendarahan internal, wasir, disentrihemoragik.
Ekstrak kulit yang digunakan untuk menoragia (Darah haid berlebihan).
Kulit kayu digunakan sebagai astrigen dan penenang rahim.
Di India, Sri Lanka, Bangladesh dan Pakistan, kulit kayu Asoka digunakan oleh mwanita untuk pengobatan menoragia (Darah haid berlebihan), dan gangguan haid dan uterine lainnya.
Pada pengobatan Ayurvedia, digunakan dalam perawatan luka, keracunan, tumor, diare, cacingan, pembengkakan perut.
Dalam pengobatan Unani, digunakan untuk anoreksia, dermatitis, gangguan pencernaan, gigitan hewan dan sebagai tonik rambut.
DOSIS HARIAN:
1 – 3 g serbuk kulit, 28 – 112 ml rebusan kulit.
KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:
Mengandung ketosterol androgenik. Kulit pohon mengandung oksitoksik yang kuat fenolikglikosida P2. Ekstrak kulit dengan alcohol sebagai antibakteri. Ekstrak dengan air aktif melawan karsinoma dan sarcoma. Aktivitas Antiviral. Kulit batang Eugenia jambolana, kulit batang Saraca indica dan kulit batang Terminalia arjuna ditemukan menghambat aktivitas protease HIV tipe 1 lebih dari 70% pada konsentrasi 0,2 mg/ ml (Kusumoto et al 1995). Anti kanker payudara. Studi ekstrak kulit kayu Saraca indica menunjukkan aktivitas antioksidan dan anti kanker payudara. Studi toksikologi menunjukkan bahwa ekstrak tersebut aman digunakan dan berpotensi sebagai pengobatan pelengkap dan alternative untuk terapi kanker payudara.
SUMBER INTERNET:
-
Asoka (Pohon), https://id.wikipedia.org
-
Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html
-
Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go
-
Herb-Drug Interactions http://www.tuartxchange.com
-
The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org
TAUTAN GAMBAR:
-
Foto pribadi, lokasi: Kp. Baru I, Ciracas, Kelapa II Wetan, Jaktim