Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

ANUMA (ANNUAL WORMWOOD)

Artemisia annual L.
<span><b>ANUMA-(ANNUAL-WORMWOOD)</b></span>
SINONIM:

Artemisia annua Pall. ,

Artemisia chamomilla C. Winkl.

NAMA DAERAH:

Anuma (Irian Jaya), Anuma (Jawa).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Asteridae

Ordo

:

Asterales

Famili

:

Asteraceae

Genus

:

Artemisia

Spesies

:

Artemisia annua L.

DESKRIPSI:

Habitus terna, semusim, tinggi 30 - 100 m. Batang tegak, bulat persegi, berwarna hijau kecoklatan, Daun majemuk, bentuk oval, lonjong, panjang 10 - 18 cm, lebar 6 - 15 cm, ujung runcing, pangkal tumpul, tepi beringgir, anak daun bentuk oval, tepi bergerigi, pertulangan daun tegas, warna ungu kehijauan, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, terletak di ujung batang, Panjang mencapai 30 cm, kelopak hijau, bentuk bintang, berlekuk 5, mahkota halus mengelilingi cawan bunga tempat benang sari dan putik, diameter 2 - 3 mm, warna putih gading. Biji bentuk lanset, kecil, berwarna coklat. Akar serabut, berwarna putih kekuningan. Tanaman siap dipanen menjelang tanaman berbunga (4 bulan). Bagian yang Dipanen adalah herbanya dengan cara memangkas pada sepertiga bagian atas tanaman.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Bagian atas tumbuhan yang diatas tanah yang dijadikan untuk pengobatan.

KONSTITUEN:

Bunga: Artemisinin. Daun: 1,8-sineol, alfa-humulen, alfa-pinen, alfa-terpinen, artemisinin. Tanaman: Alfa-amirin, alfa-terpineol, arteanuin-b, asam-artemisat, aksilarin. Akar: Beta-sitosterol, friedelin, stigmasterol. Tunas: 1,8-sineol, alfa-bisabolol, alfakadinol, alfa-pinen, apigenin. Kultur jaringan: Artemetin, krisosplenetin, krisosplenol-d, kirsilineol.

INDIKASI:

Abses, Bakteria, Berkeringat malam hari, Bisul, Clonorchis, Demam, Diare, Disentri, Dispepsia, Escherichia, Flu, Gatal, Imunodepresi, Infeksi, Kanker, Leishmaniasis, Luka, Lupus, Malaria, Oftalmia, Parasit, Parasitmia, Pencegahan malaria, Penyakit otak, Pneumonokistis, Salmonella, Schistosomiasis, Selesma, Sendawa/ perut kembung, Skabies, Stafilokokus, Trombosi, Tuberkulosis, Tumor, Virus, Wasir, Xerostoma.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Pengobatan cina kuno sekitar 150 SM digunakan untuk pengobatan wasir. Pada tahun 340 M digunakan sebagai obat demam. Sejak saat itu pada pengobatan tradisional Cina digunakan untuk segala macam infeksi. Pada tahun 1972, para penelitian di Cina, mulai mencari obat antimalaria baru yang bersumber pada pengobatan tradisional. Isolasi daun Artemisia annua menghasilkan artemisin, yaitu suatu senyawa yang bersifat sebagai antimalarial. Penemuan ini merupakan penemuan yang sangat efektif untuk mengobati malaria. Artemisia annua tumbuh di daerah beriklim sedang. Biji Artemisia annua L. digunakan untuk mengobati penyakit kulit dan sakit kuning. Daunnya selain sebagai antimalarial dapat juga digunakan untuk demam. Dalam sebuah penelitian Artemisin yang diekstraksi dari daun Artemisia annua dapat mengurangi kesuburan tikus. Terutama pada dosis tinggi (5 - 10 kali dosis terapeutik). Terapi kanker menggunakan minyak atsiri Artemisia annua merupakan terapi kanker yang aman dan bersifat sitotoksik sehingga dapat digunakan untuk mengatasi hepatokarsinoma.

  • 50 g Rebusan daun segar dan bunga bagian atas dalam 500 g air, kemudian konsumsi sebanyak 4 - 5 gelas sehari sebagai ekspektoran.

  • Jus daun digunakan sebagai vulnerari, untuk menyembuhkan borok dan luka tersayat.

  • Rebusan daun yang kuat, 6 - 7 gelas sehari untuk menginduksi haid dan kram perut postpartum.

  • Jus daun dapat diborehkan pada kepala anak kecil saat kejang.

  • Rebusan daun dan jus lidah buaya dapat digunakan sebagai obat cacing atau sebagai tanaman pencahar.

  • Rebusan daun yang digunakan untuk nyeri kolik perut.

  • Tapal daun untuk sakit kepala dan penyakit kulit.

  • Rebusan daun kering digunakan untuk asma dan dispepsia.

  • Jus digunakan secara eksternal untuk kudis, eksim, herpes.

  • Daun yang ditumbuk dicampur dengan jahe dibungkus daun pisang dan mdipanaskan di atas api, lalu dioleskan pada luka, bengkak dan peradangan kulit yang parah.

  • Daun muda merangsang nafsu makan sehingga digunakan untuk anoreksia.

  • Infus daun aromatic digunakan untuk menginduksi haid, stimulan uterus, haid terhambat dan hysteria.

  • Secara eksternal, digunakan sebagai alteratif untuk penyakit kulit dan borok yang membusuk.

  • Jus tanaman yang dioleskan ke kepala anak untuk mencegah kejang.

  • Di Uruguay, tanaman digunakan sebagai vermifuga.

  • Di Cina, digunakan sebagai hemostatik, antiseptik, karminatif, hemoptisis, disentri, menoragia (Darah haid berlebihan), perdarahan postpartum, sebagai pencuci luka dan borok, nyeri pencernaan, diare atau disentri yang parah.

  • Jus tanaman digunakan untuk cacing pita.

  • Tingtur digunakan sebagai obat penenang saraf pada nyeri perut dan persalinan.

  • Di Persia, Afghanistan dan seluruh India, rebusan yang kuat digunakan sebagai vermifuga. Rebusan yang lemah digunakan pada anak-anak untuk campak.

  • Di Malaya daun digunakan sebagai karminatif dan hemostatik.

  • Daun, dikeringkan dan dipotong kecil-kecil, digunakan untuk membakar luka.

  • Di Anman daun digunakan untuk hemoragi, epistaksis, hematemesis dan hematuria.

  • Digunakan sebagai vermisida. Digunakan pada eksim, herpes dan kudis yang bernanah.

  • Bunga bagian atas menghasilkan warna alami hijau.

  • Tanaman segar atau kering untuk mengusir serangga.

DOSIS HARIAN:

4.5 – 9 g tumbuhan untuk rebusan (dekokta), 3 g jus tumbuhan/ hari untuk malaria, 30 g tumbuhan (daun kering) atau rebusan (dekokta), 10 – 20 g/ hari herbal kering, 30 – 54 g herbal/ hari.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Dapat menimbulkan alergi dan penyakit kulit. Penggunaan seluruh tanaman dapat menyebabkan sakit perut, diare dan demam sesekali.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. Herb-Drug Interactions. http://www.stuartxchange.com

  4. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

TAUTAN GAMBAR:
  1. Artemisia annua, https://commons.wikimedia.org