Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

ANGSANA

Pterocarpus indicus Willd.
<span><b>ANGSANA</b></span>
SINONIM:

Lingoum echinatum (Pers.) Kuntze
Lingoum indicum (Willd.) Kuntze
Lingoum rubrum Rumph.
Lingoum saxatile Rumph.
Lingoum wallichii Pierre
Pterocarpus blancoi Merr.
Pterocarpus carolinensis Kaneh.
Pterocarpus draco sensu auct.
Pterocarpus echinata Pers

Pterocarpus klemmei Merr.
Pterocarpus obtusatus Miq.
Pterocarpus pallidus Blanco
Pterocarpus papuana F. Muell.
Pterocarpus papuana F. Muell.
Pterocarpus pubescens Merr.
Pterocarpus vidalianus Rolfe
Pterocarpus wallichii Wight & Arn.
Pterocarpus zollingeri Miq.

NAMA DAERAH:

Asan (Aceh), Sena (Batak Karo), Hasona (Batak Toba), Sena (Gayo), Sana (Lampung), Angsana (Jawa Tengah), Sana kembang (Sunda), Sana (Madura), Angsana (Bali), Ingi (Seram), Lala (Ambon), Lana (Bum), Lina (Halmahera), Ligua (Ternate), Sana (Sasak), Nara (Bima) Ai kenawa (Sumba), Kenaha (Solor), Kalai (Alor), Tonala (Gorontalo), Yonoba (Buol), Patene (Makasar), Candana (Bugis).

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Rosidae

Ordo

:

Fabales

Famili

:

Papilionaceae

Genus

:

Pterocarpus

Spesies

:

Pterocarpus indicus Willd.

DESKRIPSI:

Habitus pohon, tinggi 10 - 30 m. Batang bulat, berkayu, bercabang, putih kotor. Daun majemuk, berseling, anak daun 5 - 13 helai, bulat, ujung runcing, pangkal tumpul, mengkilat, panjang daun 3 - 10 cm, lebar 2 - 5 cm, pertulangan menyirip, hijau muda, hijau. Bunga majemuk, bentuk tandan, di ujung cabang dan di ketiak daun, berbulu, jingga. Buah polong, bulat, pipih, bersayap, diameter ±5 cm, berisi 2 - 6 biji, hijau. Biji bulat, coklat. Akar tunggang, bercabang, putih kotor.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Daun, kulit batang

KONSTITUEN:

Biji dan daun: Saponin, flavonoida, polifenol dan minyak atsiri.

INDIKASI:

Batu, Biang keringat, Bisul, Diare, Dropsi, Emetik, Kandung kemih, Lemah kandung empedu, Nefritis, Rasa haus, Rasa nyeri, Sakit kepala, Sampo, Sifilis, Sternutatori, Stomatitis, Tumor abdomen, Vagina.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Penggunaan sehari-hari sebagai astringen, diuretik dan pengobatan untuk penyakit pernafasan. Daun yang muda digunakan untuk kencing manis dan bisul (obat luar). Getah (Kino): luka (obat luar) dan sariawan mulut (obat luar).

  • Kulit kayu dikunyah selama waktu tertentu untuk melancarkan haid.

  • Kulit kayu kering direbus, disaring dan larutan diminum untuk mengobati pneumonia.

  • Jus kulit kayu segar dioleskan pada borok dan luka.

  • Daun kering dicampur dengan air dan diminum setiap hari untuk sakit kepala.

  • Daun segar dikunyah dengan sirih untuk mengurangi batuk.

  • Daun muda direbus dan larutan diminum untuk mengobati sembelit dan nyeri lambung.

  • Daun direbus dan larutannya digunakan untuk membasahi borok atau luka.

  • Daun juga digunakan secara oral untuk mengobati ulkus lambung.

  • Pasien dengan demam hendaknya menghirup uap air panas yang dicampur dengan daun yang digerus.

  • Rebusan daun diberikan kepada penderita demam malaria untuk diminum, kemudian tubuh pasien dibersihkan dengan rebusan daunnya sambil digosok dengan daun yang telah dihaluskan.

  • Daun direbus, didinginkan dan diminum untuk mengobati asma.

  • Batu Ginjal. Kulit kayu Angsana 3 g, Daun Keji beling 2 g, Daun Kumis kucing 4 g dan air 115 ml. Dibuat infus atau diseduh. Diminum 1 kali sehari 100 ml. Bila batu telah keluar, baik berupa kristal maupun air kencing yang keruh atau air kencing yang berbuih maka pemberian jamu dihentikan. Kemudian dilanjutkan minum seduhan 6% daun kumis kucing (6 g teh daun kumis kucing yang diseduh dengan air mendidih sebanyak 100 ml). Diminum seperti kebiasaan minum teh.

  • Sariawan Mulut.

  1. Kulit kayu angsana 4 g, daun saga segar 4 g, daun Sirih segar 3 helai dan air 115 ml. Dibuat infuse atau diseduh. Untuk kumur, tiap 3 jam sekali @ 50 ml. Bila diperlukan dapat diencerkan dengan air.

  2. Dipakai ±5 g kulit batang angsana, dipotong kecil-kecil, direbus dengan 1 gelas air selama 15 menit, setelah dingin diperas dan disaring. Hasil saringan dipakai untuk kumur.

  • Bisul. Cuci bisul dengan air bersih atau alkohol 70%. Kemudian tempelkan daun angsana yang sudah diremas pada bisul tersebut. Diperbaharui tiap 3 jam sekali.

DOSIS HARIAN:

LD 50 >15.000 mg/ kg bb bahwa ekstrak pterocarpus indicus tidak beracun.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Belum diketahui. “Bahaya dan/ efek samping yang tidak diketahui untuk dosis terapi yang tepat”.

SUMBER INTERNET:
  1. Pterocarpus indicus Willd. , James A. Duke. 1983. Handbook of Energy Crops. unpublished.

TAUTAN GAMBAR:
  1. Pterocarpus indicus, http://www.phytoimages.siu.edu