Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

Jam Operational: Senin - Jumat 08:00 - 17:00 WIB

AKAR MANIS (LICORICE)

Glycyrrhiza glabra L
<b>AKAR-MANIS-(LICORICE)</b>
SINONIM:

Glycyrrhiza brachycarpa Boiss
Glycyrrhiza glandulifera W. & Kit.
Glycyrrhiza hirsuta Pall

Glycyrrhiza pallida Boiss. & Noe
Glycyrrhiza pallida Boiss.
Glycyrrhiza violacea Boiss. & Noe

NAMA DAERAH:

Akar manis

KLASIFIKASI:

Kerajaan

:

Plantae (Tumbuhan)

Sub Kerajaan

:

Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

:

Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)

Divisi

:

Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

:

Magnoliopsida (Berkeping dua/ Dikotil)

Sub Kelas

:

Rosidae

Ordo

:

Fabales

Famili

:

Fabaceae

Genus

:

Glycyrrhiza

Spesies

:

Glycyrrhiza glabra L.

DESKRIPSI:

Simplisia ini masih diimport, sebab belum dapat ditanam di Indonesia. Bagian yang digunakan Akar.

BAGIAN YANG DIGUNAKAN:

Akar

KONSTITUEN:

Daun: Glisirhizin, isomukronulatol, prunetin. Tanaman: Betaine, ekinatin, asam-ferulat, glabranin, asam-glikirhetat. Rimpang: Asam-glisirhetinat,m isolikoflavanol, likopiranokoumarin, ligustrazin. Minyak esensialn rimpang: Alfa-terpineol. Akar: Hispaglabridin-a, hispaglabridin-b, glisirhisoflavanon, glabranin. Minyak esensial akar: 2,3-dihidrobenzofuran, alfa-terpineol, benzaldehida, asam-benzoat, asam-kaproat. Tunas: Astragalin, bergapten, beta-sitosterol, galangin, genistein. Kulit batang: 9,12,13 Trihidroksi-10, 11-epoksi-asam-oktadekanoat, glisirhisin. Kultur jaringan: Beta-amirin, asam betulinat, glisirhisin, lupeol.

INDIKASI:

Abses, Adenopati, Alergi, Alzheimer, Ameba, Anemia, Anoreksia, Ansietas, Asma, Astenia, Aterosklerosis, Bakteria, Batu ginjal, Batuk, Bau badan, Bengkak, Bisul, Cacar air, Cacar ular, Cegukan, Demam, Demam Jerami, Depresi, Diabetes, Diare, Difteria, Dispepsia, Dispnea (sesak), Disuria, Duodenosis, Eksim, Epilepsi, Fibriomialgia, Flu Jamur, Gatal, Gigitan serangga, Gigitan ular, Gugup, Hemikrania, Hemofilia, Hemoptisis, Hepatitis C, Hepatitis virus, Herpes, Hipertiroid, Histeria, HIV, Hot Flash, Imuno depresi, Indurasi, Infeksi, Infeksi jamur, Infeksi saluran kemih, Inflamasi, Inflamasi usus besar, Insufisiensi Adrenal, Kandida, Kanker, Kanker abdomen, Kanker ginjal, Kanker hati, Kanker kandung kemih, Kanker kelenjar, Kanker lambung, Kanker leher, Kanker limpa, Kanker payudara, Kanker Rahim, Kanker tenggorokan, Kanker usus besar, Kanker uvula, Karbunke, Karies, Katarak, Kehausan, Kelelahan, Kolesistosis, Kolik, Kongesti, Konstipasi, Konvulsi, Kram, Kutil genitalis, Luka, Luka bakar, Luka bakar (matahari), Luka sariawan, Luka tenggorokan, Lupus, Malaise, Malaria, Melanoma, Mual, Mukosis, Mulas, Neuropati, Nyeri, Nyeri haid, Nyeri telinga, Oftalmi, Pembesaran jinak prostat, Pemfigus, Penyakit Addison, Penyakit bronkus, Penyakit ginjal, Penyakit hati, Penyakit infeksi ragi, Penyakit jantung, Penyakit kandung empedu, Penyakit kandung kemih, Penyakit konjungtiva, Penyakit kulit, Penyakit lambung, Penyakit laring (kotak suara), Penyakit limpa, Penyakit mukosa mulut, Penyakit otak, Penyakit pernafasan, Penyakit retina, Penyakit rongga mulut, Penyakit sendi, Penyakit telinga bagian tengah, Penyakit tenggorokan, Penyakit uretra, Penyakit usus, Penyakit vagina, Pneumonia, Polip, Psorias, Pterigiu, Radang selaput lender hidung dan tenggorokan, Radang usus buntu, Rematik, Retensi cairan, Sakit kepala, Selesma, Sengatan, Senilitas, Sindrom kelelahan kronis, Sindrom ovarium polikistik, Sindrompra haid, Sirosis, Sitomegalovirus, Stafilokokus, Stranguria, Suara serak, Susah tidur, Tekanan darah rendah, Tetanus, Trikomonas, Trombosis, Tuberkulosis, Tumor, Ulkus, Urogenitosis, Vertigo, Virus, Wasir.

PENGGUNAAN TRADISIONAL:

Akar manis dinyatakan memiliki khasiat meningkatkan daya ingat, ekspektoran (tingkat sedang), pereda peradangan dan iritasi (demulsen), antispasmodik, pencahar, antikolestrol, bronkitis, mulas, infeksi, sariawan, hepatitis dan pemulihan HIV. Secara tradisional, mencegah keracunan liver, aktifitas akar manis dilaporkan mempengaruhi kelenjar adrenal sehingga dapat digunakan untuk selesma, bronkitis, gastritis kronis, ulkus peptikum, ulkus duodenum, naiknya asam lambung menuju esofagus yang menimbulkan nyeri pada ulu hati atau sensasi terbakar di dada (gastroesophageal reflux disease), kolik dan insufisiensi primer adrenokortikal.

  • Cina. Ekstrak air panas dari akar kering, dicampur dengan Triticum aestivum dan Zizipus Jujuba, digunakan secara per oral untuk ketidakstabilan anemosional, kejang infantil, dan insomnia. Dengan Lonicera japonica dan Stellaria dichotoma sebagai detoksifikasi dan untuk pireksia (demam) dengan Panax ginseng dan Glycyrrhiza glabra, masing masing 6 g, Athractylodes macrocephala, Angelica sinensis, Polygala tenuifolia, Euphoria longan, dan Paeonia moutan, masing masing 10 g, Zizyphusspinosusi dan Gardenia jasminoides masing-masing 12 g, Spesies Astragalus dan spesies Bletilla, masing masing 15 g dan spesies Agrimonia 30 g. Untuk mengembalikan fungsi vital, campuran dengan Panax ginseng, Citrus reticulata, Equus asinushide dan Citrus aurantium, masing masing 6 g, Spesies Astragalus, Angelica sinensis, Atractylodes macrocephala, spesies Paeonia, Rehmanniaglutinosa dan Bletilla striata, masing masing 10 g dan Sanguisorba officinalis 15 g.

  • Inggris. Ekstrak dengan air panas dari akar kering diambil secara per oral untuk ulkus lambung dan amenorea.

  • Perancis. Rebusan akar kering digunakan secara per oral sebagai diuretik, depurative dan emolien.

  • India. Masyarakat Bhat mencampurkan masing-masing 10 g akar sida spinosa, akar Glycyrrhiza glabra, daun Lyciumbarbarum, gum Pistacia integerrima dan Mesua ferrea anthers dicampur dengan madu, susu sapi, dan ghee (lemak susu), kemudian dikonsumsi secara oral dalam dosis 10 g setiap hari untuk menghasilkan kemandulan pada komunitas Akarnya, dicampur dengan Adhatoda zeylanica dan Azadirachta indica, digunakan secara oral untuk masalah bronkial.

  • Akar Glycyrrhiza glabra adalah ekspektoran ringan, utamanya digunakan untuk menutupi rasa obat yang tidak menyenangkan dan agar obat lebih ampuh. Dipasaran luar tersedia sediaan ekstrak padat dan cair. Sediaan yang paling umum digunakan adalah serbuk akar manis yang berisi senna dan belerang.

  • Batuk. Akar Manis 1,5 g rimpang kencur 8 g, daun sirih 3 lembar dan air 130 ml. Semua bahan tersebut direbus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore sebelum makan, tiap kali minum 100 ml. Diulang sampai sembuh.

  • Tukak Lambung. Akar manis 3 g, rimpang kunyit 4 g dan air 130 ml. Semua bahan tersebut direbus. Diminum 2 kali sehari, pagi dan sore sebelum makan, tiap kali minum 100 ml. Diulang selama 14 hari. Bagi penderita yang tidak tahan panasnya kunyit, ramuan dapat ditambah air hingga encer, diendapkan dahulu kemudian diminum.

  • Kegunaan lainnya secara tradisional sebagai emenagoga, alat kontrasepsi, galaktagoga, obat antiasmatik dan agen antiviral. Untuk pengobatan karies gigi, batu ginjal, penyakit jantung, TBC, epilepsi, kehilangan nafsu makan, radang usus buntu, pening, tetanus, difteri, gigitan ular dan wasir.

DOSIS HARIAN:

2 – 4 sendok makan akar segar, 3 – 6 g akar kering.

KONTRAINDIKASI, INTERAKSI, DAN EFEK SAMPING:

Penggunaan dosis yang lebih tinggi (untuk ekstrak lebih dari 200 g per hari dan serbuk akar lebih dari 50 g perhari) selama lebih dari 6 minggu akan menyebabkan hipokalemia, hypernatremia, edema, hipertensi dan keluhan jantung.

SUMBER INTERNET:
  1. Classification | USDA PLANTS, https://plants.usda.gov/classification.html

  2. Dr. Duke's Phytochemical and Enthnobotanical Databases, https://phytochem.nal.usda.go

  3. Tanaman Obat Indonesia, http://iptek.Net.idindpd_tanobat

  4. The Plant List is a working list of all known plant species, http://www.theplantlist.org

  5. Warung informasi teknologi warintek, http://warintek.ristekdikti.go.id

TAUTAN GAMBAR:
  1. http://www.biolib.cz

  2. http://www.herbgarden.co.za

  3. https://4.bp.blogspot.com